LINGKAR KEDIRI - 32 orang terduga terorisme jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) telah ditangkap dari wilayah Indonesia sepanjang tahun 2020 oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88).
Kendala terberat Densus 88 dalam menangkap tetoris MIT yakni di wilayah Poso, Sulawesi Tengah dan sekitarnya, lantaran medan yang berat dan penguasaan wilayah yang baik oleh DPO.
Meski begitu, Densus 88 telah berhasil menyergap salah satu anggota MIT, yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawangan (UL) di Poso beberapa hari kemarin, yang telah 14 tahun menjadi DPO Polri.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Film Bertema Perjalanan Waktu yang Bikin Merinding dan Tegang, Simak Daftarnya
Baca Juga: Buang Muka? Jangan Salah, ini Tanda Pria yang Sedang Mengagumimu Dilihat dari Bahasa Tubuhnya
Melansir laman Antara, UL merupakan penerus Dr. Azahari bin Husin, teroris asal Malaysia yang tewas dalam penyergapan aparat keamanan Indonesia di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Analis Utama Intelijen Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol. Ibnu Suhendra mengatakan sudah sebanyak 32 teroris MIT telah ditangkap.
"Ini yang terkait dengan simpatisan-simpatisan di luar Sulawesi Tengah, Densus 88 melakukan beberapa penangkapan di Jakarta, Sumatera dan beberapa tempat. Satu tahun ini 32 tersangka teroris yang terkait dengan MIT," ucap Ibnu, Palu, Kamis 3 Desember 2020.
Baca Juga: Tak Hanya Sekedar Ucapan Lho! Ini Beberapa Perilaku yang Dapat Mewakili Rasa Cinta Anda