Sebanyak 32 terduga terorisme jaringan MIT yang ditangkap tersebut, adalah mereka yang berperan mendukung dalam bentuk aliran dana maupun orang-orang yang akan masuk ke wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
32 orang tersebut berhasil digagalkan oleh Densus 88 Polri.
Ibnu juga mengatakan, ada belasan teroris yang masih tersisa, dari sebelumnya yang berjumlah hampir 50 teroris.
Baca Juga: Donald Trump Berniat Tuntut Twitter dan Facebook, Begini Alasannya
"Saat ini kekuatan MIT sisa 11 orang dari Santoso, dulu 48 sekarang 11 orang, dan kita butuh dukungan masyarakat, seluruh komponen aparat penegak hukum TNI-Polri untuk bahu membahu segera mengungkap dan menangkap Ali Kalora dan kelompoknya," tutur Ibnu.
Salah satu kendala membasmi para terduga teroris tersebut adalah sulitnya medan tempat mereka bersembunyi yang membutuhkan ketangkasan dan fisik yang lebih.
“Yang sulit seperti kita ketahui medan di Poso dan sekitarnya sangat berat, ada pegunungan perbukitan seperti di taman Jeka, gunung biru yang membutuhkan pasukan yang luar biasa fisik-nya, sementara DPO mereka kuasai daerah-daerah tersebut,” papar Ibnu.
Baca Juga: Tunda Wajib Militer, K-pop dan Atlet Termasuk BTS Diberi Keringanan Wamil oleh Korsel hingga Usia 30
Diantara terduga teroris di Poso tersebut, beberapa darinya ada yang memiliki keahlian merakit bom hingga ada yang pernah mengikuti pelatihan penggunaan senjata di camp dan persembunyiannya.