Bahkan saat ini, kelompok MIT tersebut masih memiliki sejumlah senjata api, seperti senjata M16, senjata pendek rakitan (pistol) dan beberapa bom rakitan serta amunisi.
Ibnu juga memaparkan, senjata-senjata yang digunakan teroris tersebut ditemukannya di Filipina Selatan, dari kelompok-kelompok yang mendukung kegiatan MIT.
Baca Juga: Duta Besar Arab Saudi Ungkap Kepulangan Habib Rizieq, FPI: Banyak Mantan Pejabat Menangis Minta Maaf
Hingga saat ini, MIT terus melakukan upaya koordinasi dengan kelompok jaringan teroris di Filipina Selatan.
"Ini yang harus kita cegah jangan sampai barang-barang senjata masuk ke wilayah kita,” ucap lulusan Akpol 1993 tersebut.
Ia juga menegaskan, bahwa saat ini gabungan TNI dan Polri berupaya mengejar dan menangkap terduga teroris kelompok MIT Poso, pimpinan Ali Kalora yang diyakini keberadaan-nya masih di Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Wali Kota Malang Beserta Keluarga Terkonfirmasi Positif COVID-19, Sutiaji: Tolong Jaga Kesehatan
Hal itu diyakini Polri, pasca kejadian kekerasan terhadap warga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Jumat 27 November lalu.***