Tanggapi Pernyataan Mahfud MD, Ridwan Kamil: Saya Tidak Mungkin Panik, Ngomong Aja Santai

- 17 Desember 2020, 14:59 WIB
Kolase Foto : Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Kolase Foto : Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menko Polhukam Mahfud MD. /Instagram.com/@ridwankamil dan @mohmahfudmd/@ridwankamil/@mohmahfudmd/Instagram

LINGKAR KEDIRI – Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil adalah bentuk kepanikan.

Penyataan yang dimaksud adalah pernyataan Ridwan Kamil atau yang akarb dipanggil Kang Emil setelah dimintai keterangan di Mapolda Jabar pada Rabu, 16 Desember 2020.

Saat itu, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Mahfud MD harusnya ikut bertanggung jawab atas peristiwa kerumuman Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Jika Messi Hengkang Dari Barcelona, Klub Ini yang Cocok Menurut Pablo Zabaleta

Membantah pernyataan Mahfud MD yang menyebut dirinya panik saat dipanggil Mapolda Jabar, Gubernur Jawa Barat lalu mengatakan bahwa dirinya santai dan tidak mungkin panik.

“Saya ini tenang tidak mungkin panik. Ngomong aja santai, silahkan teman-teman wartawan menafsirkan sendiri-sendiri,” kata Ridwan Kamil kepada sejumlah wartawan seusai menghadiri acara puncak HUT Ke-62 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kantor Gubernur NTB di Kota Mataram, pada Kamis, 17 Desember 2020, dilansir Lingkar Kediri dari Antara.

Kang Emil kemudian mengatakan, poin paling penting dari penyataannya tersebut setelah dimintai keterangan di Mapolda Jabar adalah keadilan itu harus proporsional.

Baca Juga: Diguncang 19 Kali Gempa Letusan, Status Gunung Semeru Masih Waspada

Baca Juga: Rekor! Brazil Konfirmasi Lebih dari 70.000 Kasus Harian Baru, Total Lebih dari 7 Juta Terkonfirmasi

“Siapa yang bertanggung jawab dari awal sampai akhir, semua harus mendapatkan hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Oleh karena itu saya kira tidak akan memperpanjang,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan apa yang disampaikan dan apa yang telah terjadi, bisa menjadi pengingat betapa bangsa Indonesia memerlukan hal-hal yang produktif untuk dituntaskan, apalagi di saat keadaan bangsa dan negara menghadapi Covid-19.

“Semoga ini jadi pengingat betapa bangsa ini perlu hal yang produktif apalagi kita dalam keadaan Covid-19,” pungkasnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kamis, 17 Desember 2020, Sebagian Besar Wilayah Jawa Timur Diguyur Hujan Sore Hari

Perlu diketahui, sebelumnya Mahfud MD sempat menjawab permintaan Gubernur Jawa Barat untuk bertanggung jawab terkait kerumunan massa pendukung Rizieq Shihab.

“Siap Kang RK. Saya bertanggung jawab. Saya yang umumkan HRS diizinkan pulang ke Indonesia karena dia punya hak hukum untuk pulang,” kata Mahfud melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 16 Desember 2020.

Ia menambahkan, bahwa dirinya lah yang mengumumkan agar Rizieq Shihab boleh dijemput asal tertib dan tidak melanggar protokol kesehatan.

Baca Juga: Bayern Muenchen Berhasil Curi Poin di Kandang Wolfsburg, Pemain ini yang Berperan Penting

Lebih lanjut, Mahfud MD menjelaskan bahwa diskresi pemerintah hanya sebatas penjemputan dan pengantaran Rizieq Shihab dari Bandara Soekarno-Hatta hingga ke kediamannya di Petamburan.

Kemudian ia mengklaim bahwa penjemputan Imam Besar FPI tersebut dari Bandara sudah berjalan tertib.

Kemudian hingga sampai ke rumahnya di daerah Petamburan juga tertib pada sore harinya.

Baca Juga: Waspada! Peringatan Dini BMKG Untuk Wilayah Jabodetabek, Berikut Prakiraan Cuaca Hari ini

“Akan tetapi, acara pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumuman, sudah di luar diskresi yang saya umumkan,” pungkas Mahfud MD.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah