Network
LINGKAR KEDIRI - Sejak munculnya Covid-19 di Wuhan, Hingga kini Virus tersebut menghantui penduduk dunia.
Oleh karenanya, WHO menetapakna virus tersebut menjadi Pandemi global yang harus diwaspadai oleh semua orang.
Kini, Penyebaran Virus Covid-19 di seluruh dunia tergolong tak terkendali.
Baca Juga: Kasus Baru Habib Rizieq, Eks Imam Besar FPI Masuk dalam orang yang Dilaporkan oleh BUMN
Baca Juga: Banjir Rendam 8 Kecamatan di Kota Manado, 3 Warga Meninggal dan 1 Menghilang
Oleh karenanya Badan Kesehatan Dunia atau WHO memberikan prediksi bahwa setiap pekanya akan terjadi kematian masal.
Hal ini diperoleh melalui data yang dihimpun dari berbagai negara yang mengalami peningkatan kasus positifnya yang bertambah.
Dilansir dari Reuters sebagiamana dikutip Lingkar Madiun pada Jumat 21 Januari 2021 kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan kematian akibat pandemi covid-19 di seluruh dunia bisa mencapai 100 ribu kasus setiap pekan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 23 Januari 2021: Leo, Cancer, Scorpio, Taurus, Aries dan Lainnya
Total kasus kematian covid-19 dengan angka tersebut diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat akibat berbagai mutasi virus yang ditemukan di berbagai Negara.
Sehingga lonjakan kasus akibat covid-19 sudah mencapai titik mengkhawatirkan seperti negara Amerika, China, Jepang, Inggris, Jerman, Korea, Afrika Selatan, dan Perancis.
Rumah sakit darurat di berbagai negara bahkan mengaku tidak bisa menampung lonjakan kasus seperti yang dialami negara Australia, Belanda, dan Thailand.
Baca Juga: Diperkarakan BUMN Ke Polri, Habib Rizieq Terjerat Kasus Baru dengan 4 Pasal ini
Dikutip Lingkar Kediri dari berita yang sebelumnya ditayangkan oleh Lingkar Madiun dalam artike "Prediksi Mengerikan dari WHO Ungkap Akan Terjadi Kematian Massal Tiap Pekan", sepekan belakangan ini kasus kematian akibat covid-19 di seluruh dunia sudah menginfeksi 90 ribu orang dan bisa diprediksi kematian global akibat covid-19 mencapai 100.000 per minggu.
Meski dengan adanya vaksin bisa sedikit meredakan.
Namun, tetap ada kemungkinan orang yang divaksin akan terpapar virus tersebut karena kekebalan tubuhnya belum terbangun.***(Aisyah Rahmatul Fajrin/Lingkar Madiun)
