Network
Sementara, Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera menambahkan bahwa Candi Borobudur memang tidak bisa disejajarkan dengan tempat suci yang ada di Kitab Tripitaka. Namun, candi terbesar di dunia yang diakui UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) ini disucikan oleh umat Buddha dunia karena keunikannya.
Makanya, dia pun menegaskan bahwa Candi Borobudur memiliki potensi untuk dapat menjadi tempat ziarah bagi umat Buddha sedunia yang jumlahnya cukup besar. Apalagi, candi masa pemerintahan wangsa Syailendra ini sudah menjadi salah satu dari lima destinasi super prioritas Indonesia.
”Borobudur bukan terbesar secara fisik dari bangunan-bangunan stupa atau bangunan-bangunan Budha di dunia, tapi terbesar keunikannya yang tidak ada duanya di dunia ini baik di ASEAN maupun dunia,” tuturnya.
Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan Akan Fokus untuk Memperluas Kesempatan Kerja Sebagai Solusi Ketenagakerjaan
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan Candi Borobudur sebagai satu dari lima destinasi super prioritas Indonesia pada 2020. Sedangkan empat destinasi prioritas lainnya yaitu Danau Toba, Likupang, Mandalika dan Labuan Bajo.
Sampai saat ini, pemerintah melalui melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah fokus mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di lima destinasi tersebut. Dengan harapan dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.***
