LINGKAR KEDIRI – Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari mengeluarkan pendapat terkait vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Hal itu ia sampaikan saat dirinya menjadi bintang tamu dalam acara Karni Ilyas Club yang tayang di kanal Youtube milik Karni Ilyas pada Kamis, 16 April 2021.
“Kita perlu enggak sih vaksin? Sebetulnya dalam sejarah tidak ada yang mengatakan bahwa pandemi itu bisa dihentikan dengan vaksin,” ucap Siti Fadilah Supari, dikutip Minggu, 18 April 2021.
Dia berpendapat bahwa pandemi bisa terjadi karena obat dari penyakitnya belum ditemukan. Maka dari itu, harusnya yang dikejar adalah obat, bukan vaksin.
“Jadi kalau pandemi, itu ya biasanya belum ada obatnya. Nah, seharusnya obat itulah yang dikejar, bukan vaksin,” kata Siti Fadilah Supari.
Siti Fadilah Supari juga menjelaskan seharusnya vaksin itu dibuat saat virus yang menyebar telah stabil.
Ia juga menambahkan bahwa sumber utama pembuatan vaksin berasal dari virus, baik berupa inactivated virus atau hanya bagian kecil seperti DNA atau MRNA virus tersebut.
“Karena vaksin itu bisa dibuat kalau virusnya sudah stabil, kalau masih mutasi, mutasi, mutasi, mestinya vaksin jangan dibuat dulu, karena vaksin itu berasal dari virus, sumber utama itu dari virus,” jelas Siti Fadilah.
Ia pun kaget, karena saat menjabat sebagai Menteri Kesehatan dirinya pernah menghadapi pandemi flu burung dan diatasi tanpa vaksin.
“Jadi sebetulnya saya juga kaget, saya mengalami waktu itu pandemi flu burung, kami tidak butuh vaksin. Flu babi, Indonesia juga tidak butuh vaksin, dan bisa berhenti, dan bisa kembali lagi normal,” ungkap Siti Fadilah.
Akhirnya, Siti Fadilah Supari menekankan bahwa tidak ada sejarahnya, vaksin digunakan untuk menghentikan pandemi.
“Jadi, vaksin itu sebetulnya satu, tidak ada sejarahnya untuk menghentikan pandemi. Kedua, vaksin itu tidak melindungi diri sendiri, itu Menteri Kesehatan juga bilang, bahwa kalau divaksin saat ini, kan vaksin massal,” kata Siti Fadilah Supari.***