Hadiri ASEAN Leaders’ Meeting, Presiden Jokowi Tegaskan Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan

- 24 April 2021, 21:54 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan hasil diskusi di KTT ASEAN 2021
Presiden Jokowi menyampaikan hasil diskusi di KTT ASEAN 2021 /YouTube/Sekretariat Presiden

LINGKAR KEDIRI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan tegasnya terkait situasi politik di Myanmar saat menghadiri ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) Leaders’ Meeting yang berlangsung di Jakarta pada Sabtu, 24 April 2021.

Dia menegaskan kekerasan oleh militer di Myanmar harus segera dihentikan dan kepentingan rakyat harus selalu menjadi prioritas. Dia menyebutkan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan

Baca Juga: Guru Besar UIN Jakarta: Menahan Diri dari Hoax Termasuk Puasa Bermutu, Begini Penjelasannya 

"Perkembangan situasi di Myanmar sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Harus segera dihentikan," tegas Jokowi saat memberikan pernyataan pers-nya.

Di dalam pertemuan yang dihadiri oleh Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing ini, Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya pemimpin militer negara tersebut untuk berkomitmen terhadap tiga hal.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan

Baca Juga: Guru Besar UIN Jakarta: Menahan Diri dari Hoax Termasuk Puasa Bermutu, Begini Penjelasannya 

Dia menjelaskan permintaan komitmen pertama yaitu penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Kedua, dia juga meminta komitmen untuk memulai proses dialog yang inklusif.

"Tahanan politik harus segera dilepaskan, dan perlu dibentuk special envoy ASEAN, yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN, untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar," tegasnya.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan

Baca Juga: Guru Besar UIN Jakarta: Menahan Diri dari Hoax Termasuk Puasa Bermutu, Begini Penjelasannya 

Komitmen ketiga, Presiden meminta agar pemimpin militer Myanmar membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Center (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management).

Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mengawal tindak lanjut dari ketiga komitmen yang diminta tersebut. Dengan harapan krisis politik yang terjadi di Myanmar dapat segera diatasi.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan

Baca Juga: Guru Besar UIN Jakarta: Menahan Diri dari Hoax Termasuk Puasa Bermutu, Begini Penjelasannya 

"Indonesia akan berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi," tuturnya.

Presiden menambahkan, pandangan Indonesia tersebut sejalan dengan pandangan para pemimpin ASEAN lainnya. Kesepakatan dalam pertemuan ALM ini kemudian dituangkan dalam lima butir konsensus.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan

Baca Juga: Guru Besar UIN Jakarta: Menahan Diri dari Hoax Termasuk Puasa Bermutu, Begini Penjelasannya 

“Sekjen ASEAN telah menyampaikan lima butir konsensus yang nanti akan disampaikan oleh Ketua atau Sekjen ASEAN. Isinya kurang lebih sama dengan apa yang tadi sampaikan dalam pernyataan nasional yang telah saya sebutkan tadi,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, ASEAN Leaders’ Meeting ini merupakan pertemuan kepala negara di ASEAN yang diinisiasi oleh Indonesia dengan fokus membahas upaya bersama untuk membantu Myanmar keluar dari situasi krisis saat ini.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan

Baca Juga: Guru Besar UIN Jakarta: Menahan Diri dari Hoax Termasuk Puasa Bermutu, Begini Penjelasannya 

Beberapa kepala negara tampak hadir dalam forum tersebut seperti Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN, Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Kemudian Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro L. Locsin Jr. sebagai Utusan Khusus Filipina, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai sebagai Utusan Khusus Thailand, Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith sebagai Utusan Khusus Laos, serta Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan

Baca Juga: Guru Besar UIN Jakarta: Menahan Diri dari Hoax Termasuk Puasa Bermutu, Begini Penjelasannya 

Sementara, perwakilan dari Indonesia, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah