Dan Gus Dur mengatakan, jika tidak segera dihentikan, maka semua mengarah pada perang tanpa akhir.
“Karena di sana ada sengketa, sengketa yang lama sekali, bahwa menurut Israel, Yerusalem itu ibu kota mereka, tapi menurut Palestina bukan. Itu saja masalahnya,” kata Gus Dur.
Dalam video tersebut, Gus Dur juga turut mengingatkan pada umat Islam di Indonesia agar tidak tertipu oleh gerakan pertahanan pimpinan Hamas di Palestina.
Menurutnya, Hamas sering membuat propaganda seolah-olah Israel adalah satu-satunya pelakunya. Padahal, Hamas-lah yang berada di balik semua kekacauan ini.
“Nah, yang susah kan sebenarnya Hamas itu sukanya berbohong. Seakan-akan Israel saja yang salah, dia tidak. Padahal faktanya tidak demikian, dia juga salah. Kalau kita mau obyektif, kita harus (lihat konfliknya) dari awal lah,” jelas Gus Dur.
Sayangnya, Gus Dur tidak menjelaskan secara detail akar konflik antara Israel dan Palestina. Dirinya berbicara sangat singkat.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Dur juga menilai konflik berdarah ini bisa berakhir dengan negosiasi atau perundingan oleh kedua negara.
“Kita prihatin terhadap pertempuran-pertempuran yang terjadi di sana. Sebaiknya masalah ini diselesaikan dengan perundingan, bukan dengan pertempuran. Saya kira begitu saja, harus obyektif,” ucap Gus Dur.***