Waspada! Ternyata Jawa Timur Pernah Alami 9 Kali Gempa Bumi yang Merusak, BMKG Ungkap Fakta dalam Sejarahnya

- 4 Juni 2021, 08:18 WIB
Ilustrasi bangunan rusak akibat gempa bumi.
Ilustrasi bangunan rusak akibat gempa bumi. /Pexels/Ahmed Akacha

Gempa Malang, 20 November 1958. Dampak gempa mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Akibat gempa, banyak rumah rusak, beberapa lokasi tanah terbelah, dan 8 orang tewas.

Gempa Malang, 19 Februari 1967. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala VII-IX MMI. Kerusakan parah terjadi di daerah Dampit, sebanyak 1.539 rumah rusak, 14 orang tewas, dan 72 orang luka-luka.

Akibatnya, di Gondanglegi 9 orang tewas, 49 luka-luka, 119 rumah roboh, 402 rumah retak, 5 masjid rusak. Di Trenggalek, 33 rumah retak. Gempa ini dirasakan hingga Banyumas dan Cilacap.

Gempa Blitar-Trenggalek, 4 Oktober 1972. Guncangan kuat terjadi di Gandusari dan Trenggalek.

Baca Juga: Potensi Tsunami 29 Meter di Wilayah Jawa Timur, Begini Penjelasan BMKG

Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Serangnews.com dengan judul "BMKG Ungkap Sejarah Gempa Dahsyat dan Gelombang Tsunami Merusak di Jawa Timur, Ini Faktanya!", Sejarah gempa tersebut menurut BMKG harus dijadikan pengalaman untuk masa depan.

"Artinya kalau di masa lalu sudah pernah terjadi gempa kuat, ini kemungkinan masih bisa terjadi di masa depan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar bertajuk Kajian dan Mitigasi Gempa bumi dan tsunami di Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Dia pun mengingatkan, hal itulah yang harus dipersiapkan.

Karena di Jawa Timur juga ada zona-zona patahan aktif seperti patahan Kendeng, Pasuruan, Probolinggo, di sekitar Rembang sampai Madura.

Untuk itu, masyarakat dan pemerintah perlu mewaspadai daerah yang ada di zona patahan aktif.***(Ade Maulana/Serang News)

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Serang News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah