UAS Sebut Tak Selamanya Babi Haram Bagi Umat Islam, Tokoh Nadlatul Ulama: Itu Diatur Dalam Al-Qur’an

LINGKAR KEDIRI – Pernyataan Ustaz Abdul Somad (UAS) terkait hukum memakan daging babi jadi sorotan.

UAS menjelaskan bahwa bagi umat islam memakan babi tidak selamanya haram.

Daging babi akan menjadi halal apabila dikonsumsi dalam kondisi tertentu atau kondisi darurat.

UAS memberi contoh yakni, ketika terjebak di tengah hutan, tersesat, dan tidak menemukan makanan selain babi.

Baca Juga: Waspada Tingginya Kesaktian Sabdo Palon, Gus Robin Sebut Syekh Subakir Kuwalahan Menghadapinya

Pernyataan tersebut menuai banyak sorotan berbagai pihak.

Mulai dari tokoh Nadlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir hingga Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand melayangkan sindiran dengan mewanti-wanti jangan sampai harga daging babi mengalami kenaikan.

Sementara Akademisi asal Universitas Monash, memberikan pembelaan melalui akun Twitternya @na_dirs dan menegaskan bahwa apa yang disampaikan UAS sudah benar.

Ia menjelaskan bahwa memakan daging babi bisa jadi halal bila dimakan dalam kondisi tertentu.

Baca Juga: Ternyata Kulit Lemon Dapat Sembuhkan Berbagai Penyakit Berbahaya Hingga Normalkan Kolesterol, ini Penjelasanya

Hal tersebut sudah dijelaskan dalam Al-Quran.

Menurut Ferdinand Hutahaean, ketidaktauhan dan kebencian telah mematikan nurani sekaligus akal sehat manusia.

Ia begitu menyayangkan komentar warganet mengenai pernyataan yang disampaikan oleh UAS.

“Yang disampaikan oleh al-Mukarram ad-Duktur UAS itu benar. Itu diatur Al-Quran (2:173). Dalam kondisi darurat, babi boleh dimakan. Tapi baca komentar2 di bawah ini miris sekali. Ketidaktahuan plus kebencian telah mematikan nurani dan menumpulkan akal sehat,” tulis akun twitter @na_dirs.

Disclaimer: Sebelumnya, artikel ini pernah tayang di depok.pikiran-rakyat.com dengan judul “Heboh UAS Sebut Makan Babi Tak Selamanya Haram, Gus Nadir: Kebencian Matikan Nurani dan Tumpulkan Akal Sehat”.***