Ratusan Pengusaha di Kota Bandung Kibarkan Bendera Putih Sebagai Aksi Protes dan Solidaritas: Kerugian Besar

- 31 Juli 2021, 09:48 WIB
Seorang pekerja memasang bendera putih di halaman salah satu restoran di Jalan Cikutra, Kota Bandung. Sebanyak 600 restoran dan 500 hotel di Kota Bandung mengibarkan bendera putih sebagai bentuk protes atas keterpurukan industri kuliner serta ketidakmampuan para pengusaha kuliner menghadapi pandemi Covid-19.
Seorang pekerja memasang bendera putih di halaman salah satu restoran di Jalan Cikutra, Kota Bandung. Sebanyak 600 restoran dan 500 hotel di Kota Bandung mengibarkan bendera putih sebagai bentuk protes atas keterpurukan industri kuliner serta ketidakmampuan para pengusaha kuliner menghadapi pandemi Covid-19. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

“Aksi ini sebagai tanda protes ke pemerintah tidak pedulu terhadap kita. Aksi ini juga merupakan aksi solidaritas, dimana teman-teman kita di Garut sudah melakukan hal yang sama,” sambungnya.

Ia juga mengatakan banyak pemilik kafe dan restoran yang terpaksa tutup karena mengalami kerugian besar akibat PPKM ini.

Bonddilie berharap mendapat perhatian dari pemerintah, mengingat masih minimnya bantuan dari pemerintah kepada pengusaha kafe dan restoran.

Baca Juga: Cek Fakta: Pemilik Kartu Vaksin Dapat Kompensasi PPKM Darurat Rp1 Juta Mulai Agustus, Begini Faktanya

Sebagai warga negara yang baik, para pengusaha kafe dan restoran telah mematuhi aturan yang dianjurkan pemerintah.

“Perwal PPKM tidak berpihak kepada kita, padahal secara aturan kafe dan restoran itu sudah melakukan yang dianjurkan oleh pemerintah,” ujar Bonddilie.

Ia membandingkan cara penerapan protokol di Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan restoran yang taat dengan prokes pemerintah.

Baca Juga: Wanita Ini Diperkosa Tentara hingga Mengalami Pendarahan

“Sekarang saya balik tanya, apakah warung makan PKL tersebut melakukannya (prokes) dengan baik? Tidak kan? Bahkan untuk tempat cuci piring mereka tidak proper, dan juga ada yang masih mencuci dalam satu baskom,” katanya.

“Kami tahu mereka juga berjualan untuk mencari makan, cuma aturannya yang kami kritik,” sambung Bonddilie.

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x