LNGKAR KEDIRI - Pertemuan para pemimpin dunia atau G20 di Bali diharapkan mampu membuat kemajuan dalam mengatasi ancaman ekonomi global yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina.
Dalam pertemuan G2oo di Indonesia, beberapa menteri Negara Barat mengecam pejabat Rusia yang menghadiri perkumpulan tersebut.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan jika perang brutal dan tidak adil yang terhhadi di Ukraina, harus dipertanggungjawabkan oleh Rusia.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus", telah membayangi pertemuan G20 baru-baru ini, termasuk pertemuan para menteri luar negeri pekan lalu.
Menteri Keuangan Indonesia Tuan Rumah Sri Mulyani Indrawati mengatakan dunia sangat berharap G20 dapat menemukan solusi atas ancaman perang, kenaikan harga komoditas dan efek limpahan pada kemampuan negara berpenghasilan rendah untuk membayar utang.
"Kami sangat sadar bahwa biaya kegagalan kami untuk bekerja sama lebih dari yang kami mampu. Konsekuensi kemanusiaan bagi dunia, dan terutama bagi banyak negara berpenghasilan rendah akan menjadi bencana besar," katanya.
Baca Juga: Profil Lengkap Adinda Cresheilla, Peraih 3rd Runner Up di Ajang Miss Supranational 2022
Anggota G20 termasuk negara-negara Barat yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan menuduhnya melakukan kejahatan perang di Ukraina - yang dibantah Moskow - serta negara-negara seperti China, India dan Afrika Selatan, yang lebih diam dalam tanggapan mereka.