Pembaruan Aturan Ekspor Cina, Penjualan Tik Tok di AS Terancam

- 30 Agustus 2020, 14:41 WIB
Ilustrasi TikTok (kiri) dan Google (kanan)
Ilustrasi TikTok (kiri) dan Google (kanan) //Pixabay

Lingkar Kediri-Kementerian Perdagangan China, pada hari Jumat 28 Agustus 2020, merilis daftar kontrol ekspor yang diperbarui mencakup rekomendasi konten yang dipersonalisasi berdasarkan analisis data dan sejumlah teknologi lainnya, yang membatasi ekspor untuk tujuan militer dan sipil.

Meskipun pesan Beijing tidak secara eksplisit menyebutkan TikTok, salah satu fitur utama aplikasi merekomendasikan video yang dipersonalisasi didasarkan pada algoritme yang mungkin termasuk dalam kategori terbatas.

Tidak jelas kapan pembatasan baru akan berlaku, tetapi induk TikTok yang berbasis di Beijing, ByteDance, dilaporkan berusaha menyelesaikan penjualannya di AS paling cepat akhir pekan ini.

Baca Juga: Perseteruan Messi dan Barcelona Berlanjut, Dirinya Tolak Tes PCR

Sementara Presiden Donald Trump pada 6 Agustus telah berulang kali bersikeras bahwa ByteDance memiliki waktu hingga 15 September untuk menjual TikTok.

Perintah kedua yang dikeluarkan oleh Trump pada 14 Agustus memberi TikTok dan ByteDance 90 hari sejak penandatanganan perintah untuk mendivestasi operasinya di AS. 

TikTok saat ini memiliki berbagi sumber daya teknis termasuk antarmuka penggunanya dan beberapa kode perangkat lunak dengan Douyin.

Tindakan China ini mengikuti beberapa sanksi terkait perdagangan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Trump terhadap perusahaan teknologi China termasuk Huawei, yang sangat membatasi akses mereka ke chip yang dibuat menggunakan teknologi AS.

Sementara itu, Oracle bersaing bersama dari Microsoft dan Walmart untuk mengakuisisi operasi TikTok di AS.

Baca Juga: Kabar Baik, Universitas Muria Kudus Buka 13 Lowongan Kerja

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah