Tsunami 20 Meter Ancam Pulau Jawa: Berikut Tanda Alam dan Tips Menyelamatkan Diri

- 4 Oktober 2020, 09:17 WIB
Ilmuwan Prediksi Wilayah Ini yang Paling Parah Jika Terjadi Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa
Ilmuwan Prediksi Wilayah Ini yang Paling Parah Jika Terjadi Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa /Freepik brgfx/

Lingkar Kediri-Potensi gelombang besar atau tsunami setinggi 20 meter yang akan melanda pulau jawa terus membayangi ketakutan masyarakat.

Kendati demikian, berbagai pihak telah mengingatkan masyarakat agar tidak panik, namun juga diminta untuk waspada.

Pemerintah dan berbagai instansi telah memberikan informasi terkait tsunami ini agar masyarakat dapat mengantisipasinya.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet dari Telkomsel Untuk PAUD Hingga Mahasiswa, Cek disini Cara Aktivasinya

Salah satu informasi yang dikeluarkan oleh BPBD Lumajang adalah tanda-tanda alam sebagai alarm adanya potensi tsunami.

Diungkapkan Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik, BPBD Lumajang, Jawa Timur Wawan HS.

Pihaknya menghimbau masyarakat untuk mewaspadai tanda-tanda alam jika akan terjadi bencana alam, gempa, dan tsunami.

Baca Juga: Bagaimana Kondisi Percintaan Anda Hari Ini? Simak Ramalan Zodiak Anda Minggu 4 Oktober 2020

Wawan menjelaskan 2 tanda pertama tersebut adalah, banyaknya burung laut terbang ke daratan merupakan salah satu tanda bahaya tsunami karena insting hewani burung sangat kuat.

Tanda alam kedua yakni surutnya mata air di sumur rumah warga yang tiba-tiba mendadak, serta surutnya air laut secara tiba-tiba.

"Burung burung laut terbang ke darat dan udara sumur masyarakat terutama di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," ujarnya.

Oleh karena itu lanjut Wawan, pihaknya mengharapkan masyarakat dapat mengaktifkan kembali siskamling terutama pada Desa Tangguh Bencana (Desana).

Baca Juga: Ancaman Tsunami di Pulau Jawa, BMKG: Bahwa Itu Terjadi Atau Tidak Kita Tidak Pernah Tahu

Desana yang dimaksud adalah daerah disekitar pantai yang sudah disiapkan alat Early Warning System (EWS) atau sirine yang telah ditempatkan di masing-masing titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.

"Selain itu di masing-masing titik juga sudah disiapkan Warning Receiver System (WRS) untuk memonitor gempa yang terjadi diseluruh Indonesia selama 24 jam penuh oleh personel," jelasnya.

"Untuk itu semua masyarakat saat ini perlu mewaspadai semua tanda peringatan tersebut selama informasi tersebut berasal dari resmi, namun masyarakat tidak perlu panik," pungkasnya.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Targetkan Vaksinasi Corona Kepada 160 Juta Orang

Selain tanda-tanda yang disampaikan oleh Wawan berikut kami rangkum tanda-tanda adanya tsunami lainya.

Tanah bergetar dan suara gemuruh ombak yang tak biasa

Gempa bumi yang berpusat di dalam laut, atau longsornya permukaan bumi di bawah laut, akan menyebabkan terjadinya underwater disturbance.

Pada kekuatan dan kedalaman tertentu kedua peristiwa tersebut dapat memicu tsunami. Jika berada di dekat laut dan merasakan tanah bergetar atau mendengar suara gemuruh ombak yang tak biasa, yang terdengar keras seperti suara pesawat jet atau kereta, segeralah berlari ke daratan yang lebih tinggi dan hindari lembah atau sungai.

Baca Juga: LIVE STREAMING Borussia Dortmund VS Freiburg: Dortmund Ambisi Putus Trend Negatif

Air laut mendadak surut

Para ahli melaporkan bahwa tsunami yang mendekat bisa didahului oleh surutnya permukaan air laut secara tiba-tiba.

Peristiwa yang tak biasa ini terjadi akibat adanya Megathrust, yakni gerakan naik dari patahan lempeng yang besar yang terdapat di dalam laut. Misalnya ketika lempeng samudera bergerak ke bawah, menunjam lempeng benua, dan menimbulkan gempa bumi.

Kekuatan dorongan ke atas, seperti “kepalan tangan raksasa” yang muncul dari bawah permukaan air laut menyebabkan air bergulir turun dari sisi-sisi “kepalan tangan raksasa” tersebut, menciptakan gelombang besar yang melaju cepat, secepat pesawat terbang. Gelombang tersebut akan bergerak melintas lautan, meski nyaris tidak terlihat di permukaan.

Ketika gelombang mencapai air laut dangkal, kekuatan “thrust” dari pergeseran lempeng itu akan mendorong gelombang hingga mencapai puluhan meter ke udara. Segeralah berlari ke dataran yang lebih tinggi jika Anda melihat air laut surut secara cepat dan tiba-tiba.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Bedak Tabur Untuk Kulit Berminyak, Sudah Coba yang Mana Nih

Binatang dan kemampuan merasakan bahaya

Kepercayaan bahwa hewan memiliki “six sense” telah ada selama berabad-abad. Sebelum gempa bumi terjadi dan ombak raksasa menghantam garis pantai, anjing perliharaan menolak untuk meninggalkan rumah, gajah meniupkan terompet mereka dengan kencang dan berlari ke dataran yang tinggi, kelelawar terbang melarikan diri dan flamingo meninggalkan dataran rendah.

Kemungkinannya adalah hewan memiliki indera yang lebih tajam serta tingkat kesadaran yang lebih besar terhadap lingkungan di sekitar mereka, sehingga hewan lebih cepat bertindak menyelamatkan diri.

Penelitian mengatakan bahwa hewan dapat merasakan bahaya yang akan datang, getaran dan perubahan elektromagnetik di atmosfer, yang mungkin bagi manusia diartikan sebagai perubahan alam kecil yang tak berarti.

Baca Juga: 4 Trik Menghapus Make Up di Bagian Mata, Lebih Aman

Sebelumnya masyarakat Indonesia khususnya yang berada di Jawa Barat dan Jawa Timur dilanda kecemasan.

Hal tersebut bermula dari riset para ahli Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait kemungkinan terjadi gempa megathurst dan tsunami.

Riset itu sendiri menggunakan data seismik yang diperoleh dari katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC).

Diketahui, dari hasil riset tersebut ternyata ditemukan adanya zona memanjang di antara pantai selatan pulau Jawa dan Palung Jawa.

Riset tersebut juga menyebut kemungkinan terjadi tsunami dengan ketinggian 12 meter di Jawa Timur dan 20 meter di Jawa Barat.

Baca Juga: Polda Jatim Mediasi Kasus Viral Kapolres vs Kasat Sabhara Polres Blitar

Jika merasakan atau melihat dan mendengar tanda-tanda yang disebutkan di atas, maka yang perlu dilakukan adalah segera memberitahu orang-orang di sekitar.
Bergegaslah menyelamatkan diri dengan:

- Menjauhi daerah pesisir laut dan mencari dataran atau bangunan kokoh yang lebih tinggi. Ingatlah bahwa tsunami merupakan serangkaian gelombang dan gelombang yang pertama mungkin bukan gelombang yang paling mematikan. Bahaya tsunami dapat berlangsung selama berjam-jam setelah datangnya gelombang pertama.

- Menjauhi sungai. Ombak tsunami bisa bergulir hingga ke sungai dan aliran air lainnya yang mengarah ke laut.

- Menyimpan tas persediaan untuk keadaan darurat adalah hal yang penting untuk dilakukan. Isi tas tersebut dengan persediaan obat-obatan, air, baju, serta makanan yang cukup untuk 72 jam. Pastikan juga melengkapi persiapan diri dengan memiliki asuransi kecelakaan.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah