Ancaman Gempa dan Tsunami Selatan Pulau Jawa, Pakar Geofisika: Saya Harap Ada Penelitian Lanjutan

- 4 Oktober 2020, 16:46 WIB
BMKG: Jangan Panik, Isu Tsunami Yang Terjadi di Selatan Pulau Jawa Masih dalam Penelitian
BMKG: Jangan Panik, Isu Tsunami Yang Terjadi di Selatan Pulau Jawa Masih dalam Penelitian /ANTARA

LINGKAR KEDIRI – Hasil riset para pakar dari Global Geophysics Reasearch Group ITB menyebutkan bahwa, gempa dengan kekuatan magnitudo 9,1 yang berpotensi tsunami setinggi 20 meter mengancam wilayah selatan Pulau Jawa.

Hasil riset tersebut secara tidak langsung membuat sebagian masyarakat panik, tokoh-tokoh terkemuka pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang namun waspada.

Mengenai hasil riset para pakar ITB tersebut, ahli Geofisika Hery Harjono, mantan Deputi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Ilmu Pengetahuan meminta agar penelitian tersebut dilanjutkan.

Baca Juga: Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian, Simak Caranya

Namun, penelitian lanjutan pasti akan menghabiskan biaya lebih mahal, dikarenakan letak bencana ditengah Samudera Hindia dan harus menggunakan kapal riset.

"Apa yang perlu kita lakukan ke depan. Sebagai ilmuwan tentu saya berharap ada penelitian lanjutan. Mengingat letaknya di tengah Samudra Hindia mau tak mau melibatkan riset dengan menggunakan kapal riset. Itu pernah kami lakukan di Sumatera. Jelas mahal," ucap Hery pada Jumat 2 Oktober 2020, seperti yang dikutip Portal Surabaya pada artikel berikut.

Mengingat biaya penelitian tidak sedikit, Hery menjelaskan bahwa para peneliti dari ITB bisa melakukan kerja sama Internasional dengan pihak terkait, guna meringankan beban anggaran penelitian tersebut.

Baca Juga: Tsunami 20 Meter Ancam Pulau Jawa: Berikut Tanda Alam dan Tips Menyelamatkan Diri

"Mendeploy (meletakkan) OBS (Ocean Bottom Seismograph) di dua segmen juga penting, sehingga kita dapat mengetahui lebih detil apa yang terjadi di dasar laut itu. Meletakkan acoustic GPS mungkin msh impian kita. Lakukan apa yang mungkin saja," tambahnya.

Mantan Deputi Kepala LIPI Bidang Ilmu Pengetahuan tersebut, mengapresiasi penelitian mengenai bencana terutama gempa dan tsunami semakin gencar dilakukan, pasca pristiwa gempa dan tsunami yang terjadi Aceh 2004 lalu.

Hery juga mengingatkan, bahwa tingkah alam akan cenderung berulang atau seperti siklus yang berputar.

Baca Juga: Ternyata Alam Juga Ikut Memberi Tanda, Jika Tsunami Pulau Jawa Akan Datang

"Pemda menurut hemat saya hasil-hasil riset perlu diperhatikan. Hasil riset ini misalnya perlu ditanggapi positif, bukan mengabaikannya dengan skenario yang ilmuwan sampaikan," ujar Hery.

Hery berpesan, bahwa hasil dari penelitian ini tidak menyebabkan masyarakat panik, justru seharusnya hasil penelitian ini ditangkap sebagai pesan yang baik agar masyarakat terutama yang berada di pantai selatan Pulau Jawa untuk selalu waspada.

Baca Juga: Potensi Tsunami Pulau Jawa 20 Meter, BMKG: Pahami Cara Selamat

Dan hasil penelitian tersebut juga bisa digunakan pemerintah untuk menata ruang wilayah yang berpotensi terdampak bencana, seperti yang telah dilakukan Jepang.

"Masyarakat tak perlu khawatir berlebihan. Skenario para ilmuwan ini justru peringatan bagi kita terutama yang tinggal di pantai selatan, untuk selalu siap siaga. Tentu peran Pemda amat penting," pungkas Hery.***

Baca Juga: Mengenai Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Pulau Jawa, Ketua MPR dan Perwakilan MUI Angkat Bicara

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Portal Surabaya Zona Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x