Wawancara Kursi Kosong Lazim di Negara Lain, Mengapa di Indonesia Ribut? Berikut Respon Najwa Shihab

- 6 Oktober 2020, 21:45 WIB
Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa.
Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa. /Instagram.com/@matanajwa

LINGKAR KEDIRI - Reporter ternama, Najwa Shihab sontak menghobohkan publik setelah beredar kabar bahwa dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 6 oktober 2020. Lantaran, Najwa dituding oleh Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto sebagai cyber bullying.

Tudingan tersebut juga menyangkut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang katanya adalah representasi dari Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Perkara yang dilaporkan itu terkait monolog 'wawancara kursi kosong' yang dilakukan oleh Najwa Shihab beberapa waktu lalu, yang ditujukan kepada Menkes Terawan karena tak kunjung hadir dalam program televisi Mata Najwa setelah beberapa kali diundang untuk mengisi sebagai narasumber.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pertalite Akan Turun Harga dari Rp7650 Menjadi Rp6450

Baca Juga: Dapat Prediksi Gempa Bumi dan Tsunami Jika Makhluk ini Terdampar di Pantai, Berikut 5 Faktanya

Menurut Silvia, dalam pernyataannya saat melaporkan perkara di Polda Metro Jaya, Selasa siang, kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab tersebut telah melukai hati pihaknya sebagai pembela Presiden Jokowi. Karena Menkes Terawan adalah representasi dari Presiden.

Tak sesuai keinginan Silvia, laporannya yang mengatasnamakan Relawan Jokowi Bersatu itu ditolak Polda Metro Jaya dan disarankan untuk dibawa ke Dewan Pers.

Mendengar hal itu, Najwa Shihab angkat bicara, setelah mengaku baru mengetahui laporan perkara tersebut dari rekan-rekannya di media.

Baca Juga: Berpihak Kepada Siapa? Berikut Poin Penting Omnibus Law UU Cipta Kerja

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Pikiran Rakyat Polda Metro Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x