Wasekjen Gerindra Minta Maaf Atas Tuduhan PKI Pernah Melebur ke PDIP

- 7 Oktober 2020, 12:23 WIB
Potret Ahmad Dhani
Potret Ahmad Dhani /@ahmadhaniofficial/instagram.com

Lingkar Kediri - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Dhani, baru-baru ini statementnya viral di media sosial.

Pasalnya, Ahmad Dhani mengatakan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) dulu pernah melebur ke Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).

Statement tersebut ditulis melalui pesan khususnya pada hari ke-75 TNI dan membuat cuitannya menuai kontroversi.

Baca Juga: Pencabutan UU Cipta Kerja di Tangan Jokowi, Politisi Demokrat: Jika Menyadari Masukan Desakan Buruh

Baca Juga: Eddi Van Halen Meninggal, Begini Perjalanan Karier Sang Gitaris Legendaris

Mantan vokalis Dewa 19 ini awalnya mengatakan bahwa TNI harus fokus terhadap bahaya laten komunis.

"Bahaya laten itu komunis (PKI) karena ada dalam TAP MPRS No 25 tahun 1966. HTI-FPI-DI TII tidak ada di dalam Tap MPR. Jadi fokus saja pada perintah TAP MPRS No 25 tahun 1966," terang Dhani sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Wasekjen Gerindra Sebut PKI Dulu Melebur ke PDIP, TNI Waspada! Buntutnya Ahmad Dhani pun Minta Maaf".

Suami Mulan Jameela ini menambahkan tiga partai besar seperti Gerindra, PDIP, dan Golkar tidak memiliki anggota yang berasal dari dua organisasi tersebut. Malah Dhani mengatakan jika ada orang yang masih meneriakkan HTI atau DI/TII terkesan norak.

Baca Juga: Berujung Maaf, Wasekjen Gerindra Sebut PKI Dulu Menyatu ke PDIP yang Memimpin Koalisi Jokowi-Ma'ruf

Baca Juga: Kabar Duka, Gitaris Legenda Eddie Van Halen Meniggal Dunia Diusia 65 Tahun

"Saya bisa pastikan tidak ada HTI-FPI-DI TII di Partai Gerindra, Golkar apalagi PDIP. Jadi 3 partai besar ini aman tersusupi dari 3 unsur tersebut. Malah jadi norak jika ada yang teriak-teriak waspada HTI-FPI Atau DI-TII (pesan kepada netizen) wong 3 partai ini yang menjadi penentu arah kebijakan negara," ucah Dhani.

Selain itu, Dhani mengaku bahwa PKI dalam sejarahnya pernah melebur ke PDIP yang memimpin koalisi Jokowi-Ma'ruf, sehingga masyarakat banyak yang takut terhadap Neo PKI.

"Sebaliknya, mengapa masyarakat takut ada NEO PKI? Karena PKI dulu melebur ke PDIP dan rakyat tahu PDIP memimpin koalisi Jokowi-Ma'ruf. Apalagi rakyat juga sudah tahu soal Pancasila mau diganti Trisila bahkan Ekasila," sebutnya.

Baca Juga: Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tindakan Pelapor Najwa Shihab Tidak Bijak

Baca Juga: UU Cipta Kerja Disahkan, Fahri Hamzah Buka Suara Tentang Nasib Investasi Indonesia

Ingat, komplotan yang mau mengganti Pancasila dengan Trisila-Ekasila sudah di depan mata. Waspadalah, waspadalah!" sebut dia.

Namun pada akhirnya, Ahmad Dhani meminta maaf atas statement tentang PKI yang pernah melebur ke PDIP.

"Jadi saya minta maaf jika ada anggota PDIP yang marah.Karena saya hanya menyampaikan apa yang ada di benak masyarakat untuk menjadi koreksi bersama," ucapnya.

Baca Juga: Postingan Najwa Shihab Banjiri Dukungan Dari Netizen Hingga Artis, Dukung Nana Atas Kursi Kosong

Baca Juga: Siap Hadapi Gempa Bumi dan Tsunami: Panduan Evakuasi Bisa di Download Disini

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa masyarakat berhak untuk menduga upaya yang mencoba menghilangkan pelajaran sejarah G30S/PKI.

"Masyarakat berhak menduga ada invisible hand yang mencoba menghilangkan pelajaran sejarah G30S/PKI, tidak adanya gairah untuk nobar film G30S/PKI," sebut Dhani.*** (Ari Nursanti/Pikiran-Rakyat.com).

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x