BMKG Gelar Rakornas Terkait Potensi Besar Tsunami di Indonesia, Luhut: Sikapi Secara Serius!

- 8 Oktober 2020, 21:21 WIB
Rakornas BMKG bersama pihak-pihak terkait dari pemerintah dan beberapa kepala daerah yang wilayahnya berpotensi terkena bencana Hidrometeorogi, Gempa Bumi dan Tsunami pada 7 Oktober 2020.
Rakornas BMKG bersama pihak-pihak terkait dari pemerintah dan beberapa kepala daerah yang wilayahnya berpotensi terkena bencana Hidrometeorogi, Gempa Bumi dan Tsunami pada 7 Oktober 2020. /Dok. BMKG/bmkg.go.id

LINGKAR KEDIRI - Badai La Nina, gempa bumi serta tsunami sudah mulai diantisipasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar secara virtual pada tanggal 7 Oktober 2020.

Salah satu partisipannya adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsa Pandjaitan, mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah terutama BMKG beserta pihak penunjangnya untuk menyikapi secara serius.

Lembaga meteorologi dan kemaritiman seperti BMKG dari 3 negara, yakni Amerika Serikat, Jepang dan Australia telah memastikan terjadinya fenomena La Nina pada level moderate (menengah) seiring dengan dimulainya awal musim hujan pada bulan Oktober - November.

Baca Juga: Mau Lolos Kartu Prakerja Gelombang 11? Triknya, Download Surat Ini dan Segera Kirim

Baca Juga: Heran, Korupsi Lebih Mendesak! Tapi Mengapa Cipta Kerja Keburu Disahkan? Berikut Pernyataan Ekonom

Hal ini berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Dwikorita menyatakan, dengan adanya fenomena La Nina level moderate ini, diprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan mulai bulan Oktober sampai November dan akan berdampak di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Sumatera.

"Oleh karena itu saya mengajak bapak dan ibu semua untuk bersiap, karena ini sudah di depan mata," ujar Dwikorita, dilansir dari siaran pers di laman BMKG.

Ia menambahkan, sejarah menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia 20% hingga 40% di atas normalnya, bahkan bisa lebih.

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x