Heran, Korupsi Lebih Mendesak! Tapi Mengapa Cipta Kerja Keburu Disahkan? Berikut Pernyataan Ekonom

- 8 Oktober 2020, 14:37 WIB
Ilustrasi larangan korupsi.
Ilustrasi larangan korupsi. //Zelandia//Pixabay

LINGKAR KEDIRI - Tokoh kondang Faisal Basri, seorang ekonom senior mengatakan, sebenarnya kondisi investasi di Indonesia sampai saat ini sejatinya baik-baik saja. Ia heran, mengapa UU Cipta Kerja yang tak begitu mendesak cepat-cepat disahkan?

Faisal mempertanyakan tujuan keberadaan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang digadang-gadang untuk senjata Indonesia dalam menggaet investor asing.

Saat menjadi narasumber dalam program Mata Najwa yang dipresenteri oleh Najwa Shihab pada 7 Oktober kemarin, Faisal terheran-heran dengan langkah yang dilakukan para DPR RI dan Pemerintah.

Baca Juga: Yuk Daftar! Bantuan Rp12,5 Miliar Untuk 400 UKM Indonesia dari Facebook Business, Simak Lengkapnya

Baca Juga: Pelapor Najwa Dibuat Bungkam, Sekjen DPN: Tempurung Kepala Anda Tidak Sebesar yang Anda Pamerkan

Ekonom senior itu mengatakan "Tidak masuk akal," dalam program Mata Najwa yang disiarkan melalui stasiun televisi Trans7, Rabu, 7 Oktober 2020.

Padahal, nilai investasi di Tanah Air bahkan jauh lebih besar dari negara lain, seperti Thailand, Cina, Afrika Selatan bahkan Brazil. Tak hanya berucap, Faisal Basri menyatakan berdasarkan data-data yang ia pegang.

Di Indonesia, nilai investasinya hampir sama dengan yang diperoleh India dan hanya sedikit lebih kecil dari Vietnam.

Baca Juga: Debat Sengit Perwakilan Pengesahan Cipta Kerja di Mata Najwa, Nana juga Sindir Puan Maharani

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Mata Najwa Pikiran Rakyat Jurnal Gaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x