LINGKAR KEDIRI - Mengantisipasi La Nina, gempa bumi serta tsunami, BMKG gelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) secara virtual. Dihadiri beberapa pihak terkait dari pemerintah dan kepala daerah yang berpotensi terjadi bencana. Oleh sebab itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, kebut rapat ini kemarin Rabu, 7 Oktober 2020
Lantaran, BMKG besama lembaga meteorologi dan kemaritiman 3 negara, yakni Amerika Serikat, Jepang dan Australia telah memastikan terjadinya fenomena La Nina pada level moderate (menengah) seiring dengan dimulainya awal musim hujan pada bulan Oktober - November.
Hal ini berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Baca Juga: Mau Lolos Kartu Prakerja Gelombang 11? Triknya, Download Surat Ini dan Segera Kirim
Baca Juga: Heran, Korupsi Lebih Mendesak! Tapi Mengapa Cipta Kerja Keburu Disahkan? Berikut Pernyataan Ekonom
Dwikorita menyatakan, dengan adanya fenomena La Nina level moderate ini, diprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan mulai bulan Oktober sampai November dan akan berdampak di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Sumatera.
"Oleh karena itu saya mengajak bapak dan ibu semua (peserta Rakornas) untuk bersiap, karena ini sudah di depan mata," ujar Dwikorita, dalam siaran persnya pada 7 Oktober 2020
Ia menambahkan, sejarah menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia 20% hingga 40% di atas normalnya, bahkan bisa lebih.
Baca Juga: Yuk Daftar! Bantuan Rp12,5 Miliar Untuk 400 UKM Indonesia dari Facebook Business, Simak Lengkapnya