Cukai Rokok Naik Tahun Depan, APTI dan Gapero Khawatirkan Nasib Buruh Rokok dan Petani Tembakau

- 14 Oktober 2020, 12:45 WIB
Cukai Rokok Naik Tahun Depan, APTI dan Gapero Khawatir Buruh Rokok dan Petani Tembakau
Cukai Rokok Naik Tahun Depan, APTI dan Gapero Khawatir Buruh Rokok dan Petani Tembakau /Arief Priyono melalui Antaranews.com/

“Perekonomian kita saat ini sedang mengalami resesi. Sementara di  tahun 2021 itu  kemungkinan baru masuk masa recovery atau pemulihan ekonomi. Apalagi wabah Covid 19 belum tahu kapan akan berakhir.  Karena itu kami meminta tolong kepada pemerintah  khususnya Kementrian Keuangan agar jangan membuat regulasi yang melemahkan Industri termasuk industri hasil tembakau.  Harapan kami di tahun 2021 tidak ada kenaikan tariff cukai. Atau status quo. Tidak ada kebijakan yang menaikan tarif cukai rokok,” tegas Ketua Gapero Surabaya Sulami Bahar. 

Baca Juga: Menguji Adrenalin, 5 Film Korea yang Bergenre Thriller Zombie dari Train to Busan 2 hingga Alive

Ketua Gapero Malang, Johni SH secara tegas menyampaikan, bahwa di tahun 2021 Pemerintah tidak perlu menaikkan tarif cukai dan harga jual eceran (HJE) rokok.

Baik Sulami Bahar maupun Johni SH menyampaikan, kenaikan  tarif cukai sebesar 23 persen yang dilakukan pemerintah pada tahun 2019 lalu telah membuat produksi dan penjualan rokok menurun.

Imbasnya, pembelian hasil panen tembakau dari para petani tembakau nasional juga menurun. Itu merugikan perekonomian nasional.

Baca Juga: Update Harga HP Xiaomi 1 Jutaan Oktober 2020

Sebagaimana ditulis Pikiran Rakyat dalam judul Kenaikan Cukai Rokok 2021 Ancam Keberangsungan Hidup Petani Tembakau, kondisi ini akan semakin parah apabila pemerintah menaikan kembali cukai rokok di tahun 2021. Padahal saat ini kondisi perekonomian sedang lesu bahkan mengalami resesi. Karena itu pemerintah harus mempertimbangkan setiap kebijakan yang akan diambil.

"Jangan sampai kebijakan yang diambil justru memberatkan industri.  Jangan sampai industri yang tersisa ini tergerus. Kenaikan cukai rokok di tahun 2021 dapat dikatakan kebijakan yang tidak pada pemulihan ekonomi dan dapat menggerus industri yang ada. Padahal industri yang ada ini membantu pemulihan ekonomi nasional,” tegas  Sulami Bahar.

Dia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan pendapat dan masukannya dari organisasi dan anggotanya kepada pemerintah agar pemerintah menunda semua keputusan yang memberatkan industri rokok di masa pandemi dan resesi ini.

Baca Juga: Corona Virus Belum Tuntas Kini China Diserang Norovirus, Simak Gejala dan Fakta Virus Ini

Halaman:

Editor: Ajeng Eka Illahianty

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x