Sampai Kapan Fenomena La Nina dan Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Indonesia? Begini Kata BMKG

- 17 Oktober 2020, 18:13 WIB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. /Dok. bmkg/Bmkg.go.id

LINGKAR KEDIRI – BMKG menggelar rapat koordinasi nasional secara virtual guna membahas dampak fenomena La Nina. Rapat tersebut dihadiri sejumlah elemen pemerintah pusat dan daerah, pada Jumat 9 Oktober 2020 lalu.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa ada peningkatan ancaman bencana terkait dengan La Nina tahun ini.

Dwikorita mengatakan tren curah hujan akan meningkat, dikarenakan masuknya musim hujan ini bersamaan dengan fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik.

Baca Juga: MPR Mendesak Pemerintah Untuk Segera Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Dampak Fenomena La Nina

Selaras dengan apa yang dikatakan badan iklim lainnya yakni National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika, Japan Meteorological Agency (JMA) Jepang, dan Bureau of Meteorology Australia.

Badan iklim tersebut juga mengidentifikasi terjadinya fenomena La Nina. Diawali dengan di Samudera Pasifik, yang berpotensi hujan lebat melanda hampir seluruh wilayah Indonesia.

Fenomena La Nina merupakan, anomali suhu air dipermukaan laut, dimana suhu dilaut akan lebih dingin sampai mencapai minus satu derajat celcius atau lebih.

Baca Juga: Verifikasi Akun ShopeePay, Ada Fitur Tambahan dan Promo Lainnya, Begini Caranya

Seperti yang disampaikan Dwikorita pada rapat virtual atau daring bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Bisar Pandjaitan, yang membahas dampak bencana musim hujan terhadap kasus Covid-19, Jumat (9/10).

Halaman:

Editor: Mega Ayu Maulidina

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x