Network
LINGKAR KEDIRI – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ungkap peranan pesantren dalam acara Peringatan hari Santri Nasional (HSN) 2020 yang digelar secara virtual di Jakarta pada Kamis, 22 Oktober 2020.
Menkeu RI itu mengatakan, dengan jumlah pesantren di Indonesia yang mencapai 28.194 dan 18 juta santri di dalamnya.
Jumlah sebanyak itu membawa peran yang peting, strategis, dan unik dalam pembangunan negara dan masyarakat.
Baca Juga: Kerugian Investasi Bodong Capai Rp92 Triliun, OJK: Buruknya Tata Pemerintahan dan Penyimpangan Moral
Baca Juga: Bantuan Kuota Belajar Kemdikbud Masih Akan Berlangsung Hingga Desember, Simak Ketentuannya!
“Pemerintah terus memberikan dukungan bagi pesantren agar dapat memberikan konstribusi dalam membantu meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” Kata Sri Mulyani, dikutip dari laman ANTARA, 22 Oktober 2020.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap pesantren adalah berupa penyediaan akses pembiayaan untuk para santri.
Akses tersebut dilakukan dalam rangka menyelenggarakan usaha produktif yakni melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca Juga: Bingung? Begini Cara Daftar BPUM Rp2,4 Juta di Kantor Terdekat, Pastikan Dana Banpres UMKM Anda Cair
Sri Mulyani berharap, dengan mengakses pembiayaan KUR, nantinya dapat digunakan para santri untuk membiayai usaha produktif.
Pembiayan KUR tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Sri Mulyani, dapat dilakukan di kantor cabang pelaksana terdekat termasuk yang melayani syariah.
Sri Mulyani juga menjelaskan, bagi para santri yang belum bisa mengakses KUR, pemerintah juga memberikan akses untuk usaha berskala ultra mikro melalui Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
Baca Juga: Kucurkan Dana Hibah Rp3,3 Triliun, Menparekraf Berharap Sektor Pariwisata Dapat Bangkit Kembali
Program UMi tersebut, hingga 20 Oktober 2020 telah disalurkan kepada 3,3 Juta penerima.
Dari jumlah tersebut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa sebanyak 565 ribu UMKM diantaranya melalui akad syariah.
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa pondok pesantren juga dapat bekerja sama dengan OJK dan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas).
Baca Juga: Tenang, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Dipastikan Siap Cair Awal Bulan, Simak Penjelasannya..
Kerjasama tersebut dapat dilakukan untuk mendirikan bank wakaf mikro sehingga dapat lebih memberdayai masyarakat di lingkungan pondok pesantren.
Bank wakaf mikro tersebut hingga 9 Oktober 2020 secara kumulatif telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp48 miliar.
Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa kini pemerintah juga meningkatkan kapasitas dan peranan santri melalui investasi di bidang pendidikan.
Baca Juga: La Nina dan MJO Terjang Wilayah Jatim, BMKG Juanda I: Masyarakat Harap Tetap Tenang dan Waspada
Hal tersebut diwujudkan pemerintah dengan membangun dana beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Selanjutnya, Menkeu Sri Mulyani juga menyebut hingga tahun lalu telah ada sejumlah 293 santri yang dikirimkan untuk menempuh pendidikan ke luar negeri.
Beberapa santri yang lolos dalam beasiswa, diantaranya ada yang menempuh pendidikan tingkat Magister dan Doktor di Australia, Inggris, Kanada, Swedia, hingga Amerika Serikat.
Baca Juga: Sambut Hari Disabilitas Internasional, Kemensos: Harapannya Difabel Punya Kesempatan Lebih Besar
Selain itu, menurut penjelasan Sri Mulyani pemerintah juga terus mendukung potensi santri berbasis Usaha Kecil Menengah (UKM) dan koperasi yang berbasis kelapa sawit.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kementerian atau Lembaga lainnya, pada 1 Oktober 2020 lalu telah meluncurkan pengembangan potensi santripreneur berbasis sawit.***
