Proses ini sudah mulai pembuatan vaksin dalam jumlah terbatas.
Selanjutnya, melakukan uji pre-klinis untuk memastikan bahwa vaksin tersebut diuji terlebih dahulu dalam sel kemudian dilakukan percobaan terhadap hewan.
Hal itu sering disebut dengan studi invitro dan invivo.
Baca Juga: 4 Wisata Menarik di Kabupaten Kediri, Ada Air Dholo Hingga Ngleyangan di Lereng Gunung Wilis
Tujuan ujian ini, untuk mengetahui keamanan jika diujikan pada manusia. Pre-klinis itu berfungsi memastikan vaksin ini aman apabila diujikan pada manusia.
Pada tahap uji klinis terdapat tiga fase. Fase pertama memastikan keamanan dosis pada manusia serta menilai farmakokinetik dan farmakodinamik.
Fase kedua melakukan studi pada manusia biasa dengan jumlah sampel 100 hingga 500 orang.
Baca Juga: Jembatan Terpanjang Ketiga di Indonesia Diresmikan, Jokowi: Dulu 30-40 Menit, Sekarang Cukup 5 Menit
Studi ini memastikan dan menilai keamanan dengan pada manusia dapat tercapai dan menilai efektivitas serta menentukan rentan dosis optimal dan frekuensi pemberian dosis paling optimal serta efek samping jangka panjang.
Fase ketiga selanjutnya dengan uji sampel 1.000 orang sampai 5.000 orang untuk mematikan keamanan, efektivitas, keuntungan yang melebihi risiko penggunaan pada populasi lebih besar.