Sulap Pulau Rinca TN Komodo, Serupa Dengan ‘Jurassic Park’ Sebagai Destinasi Wisata Premium

- 27 Oktober 2020, 11:27 WIB
Penataan kawasan pulau rinca
Penataan kawasan pulau rinca /kementerian pupr

LINGKAR KEDIRI - Akhir-akhir ini media dihebohkan dengan foto yang memperlihatkan seekor komodo tampak berhadap-hadapan dengan truk proyek.

Truk tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan Geopark yang diharap serupa dengan 'Jurassic Park'. Peristiwa ini terjadi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Film Jurassic Park diadaptasi dari kisah fiksi yang menceritakan dihidupkannya hewan purba berkat kemajuan teknologi.

Baca Juga: Libur Panjang, Pemudik Siap-siap Kena Rapid Tes Acak Beserta Operasi Zebra di 645 Titik

Baca Juga: Hore! Hari Libur Ditambah, ini Jadwal Libur Oktober hingga Desember 2020 Resmi dari Pemerintah

Pulau Komodo atau Pulau Rinca ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak 1980 untuk melindungi hewan endemik purba ini. Hewan tersebut hanya bisa ditemukan di NTT.

Nantinya Pulau Rinca Kabupaten Manggarai barat akan mengalami perubahan desain secara signifikan.

Pulau ini akan disulap oleh pemerintah dan investor swasta sebagai destinasi wisata premium. Pemerintah mengklaim proyek tersebut namun tetap memprioritaskan aspek ekologi berkelanjutan bagi spesies komodo dan penduduk sekitar.

Baca Juga: Jelang Akhir Jabatan, Risma Sampaikan Suka Duka Bersama Warga Surabaya Melalui Pertemuan Virtual

"Tujuan utama konsep ini adalah mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar dengan mengembangkan potensi yang ada," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip dari RRI.

Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp69,96 miliar untuk menata kawasan Pulau Rinca meliputi bangunan pusat informasi, sentra souvenir, kafe, dan toilet publik.

Area trekking untuk pejalan kaki dan selter pengunjung didesain melayang atau elevated oleh pemandu wisata. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu lalu lintas komodo.

Baca Juga: Pemenang Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi 2020, Kemenpora: Tak Ada Sejarah Tanpa Kaum Muda

Tahun 2020 secara keseluruhan, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp902,47 miliar untuk mengerjakan 43 paket kegiatan infrastruktur di KSPN Labuan Bajo.

"Sesuai arahan presiden Joko Widodo, seluruh pembangunan infrastruktur untuk Labuan Bajo harus selesai tahun 2020. semua desain sudah siap dan mulai lelang pada Desember 2019. Sehingga kegiatan konstruksi fisik dapat dimulai pada Februari-maret dan selesai akhir Desember 2020," Ucap Basuki.

Ada 5 penataan zona waterfront yang memasuki tahap lelang. Zona A Bukit pramuka, Zona B kampung air, Zona C dermaga, Zona D Pantai Marina dan Zona E kampung ujung.

Baca Juga: Berapa Lama Susu Dapat Bertahan? Pahami Beberapa Jenis Label Berikut

Penataan waterfront Labuan Bajo tersebut meliputi pengembangan Zona A yang dilakukan dengan membangun promenade atau zona pejalan kaki.

Zona B meliputi penataan ruang terbuka dengan tema "Tangga Bajo" yang didesain agar setiap sudut ruang dapat diakses seluruh publik dan masyarakat lokal.

Zona C meliputi penataan Dermaga sekitar Pelabuhan Petikemas Bajo yang akan dipindah ke Wilayah Wae Kelambu.

Baca Juga: Program Substitusi Impor 35 Persen Pada Tahun 2020, Dody Rahadi : Ini Merupakan Potensi Investasi

Penataan dilakukan dengan memperluas ruang publik lebih menjorok ke laut dengan membangun sculpture dan beberapa fasilitas lainnya.

Saat ini pesisir pantai tersebut menjadi lokasi bersandarnya kapal wisata berbagai jenis, pinisi ataupun yacht, serta menjadi pintu masuk antar negara.

Sementara ini kegiatan wisata laut masih bercampur aksesnya dengan kegiatan peti kemas. pada Zona D akan dilakukan penyelarasan trotoar dengan desain yang sama di sepanjang jalan Soekarno Hatta.

Baca Juga: Dinilai Lebih Aman, Kandungan Vape atau Rokok Elektrik yang Membahayakan Alveolus pada Paru-paru

Zona E, meliputi pengembangan kawasan wisata kuliner Kampung Ujung yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR pada TA 2017-2018 berupa deretan tenda untuk menjual makanan dengan desain warna putih dan sistem knock-down.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah