Hari Pahlawan 2020, Simak Sejarah Singkat Tragedi 10 November di Surabaya

- 10 November 2020, 05:50 WIB
Peringatan Hari Pahlawan erat kaitanya dengan tragedi bersejarah di Surabya pada 10 November 1945
Peringatan Hari Pahlawan erat kaitanya dengan tragedi bersejarah di Surabya pada 10 November 1945 /Kemensos

LINGKAR KEDIRI - 10 November merupakan Hari Pahlawan Nasional yang setiap tahunya diperingati oleh bangsa Indonesia

Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Keputusan tersebut untuk mengenang jasa para pahlawan serta tragedi pada 10 november 1945 di Surabaya.

Baca Juga: BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Tidak Cair Masalah Rekening, ini Cara Mengatasinya

Sebagaimana dilansir dari pedoman Hari pahlawan Nasional, tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Segera Dibuka: Berikut Kuota, Syarat Pendaftaran Hingga Tipsnya

Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: kemensos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah