99 Persen Masyarakat Paham 3M Tapi Tidak dengan 3T, Apa Bedanya? Simak Hasil Survei IPSOS Berikut

- 13 November 2020, 14:47 WIB
Ilustrasi pencegahan Covid-19 dengan 3M
Ilustrasi pencegahan Covid-19 dengan 3M /Instagram/@pikobar_jabar/

LINGKAR KEDIRI – Lembaga Survei IPSOS mengungkapkan bahwa pemerintah selama ini lebih gencar dalam mengkampanyekan 3M (memakai masker, menjaga jarak,dan mencuci tangan) daripada 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).

Sebagaimana dijelaskan oleh Managing Director IPSOS Indonesia, Soeprapto Tan bahwa setelah dilakukan perbandingan sebenarnya antara awareness masyarakat terhadap 3T dan 3M, diketahui masih ada 29 persen masyarakat yang tidak memahami 3T. 

Sementara itu sebaliknya, sebanyak 99 persen masyarakat mengaku paham terhadap 3M.

Baca Juga: RUU Larangan Minuman Beralkohol, Baleg Sebut DPR Sebelumnya Pernah Susun Pansus Serupa

Baca Juga: Kabar Gembira! Penerima PKH Naik 30 Persen Tahun Depan

Hal tersebut juga mengartikan bahwa masih ada sejumlah masyarakat yang beranggapan bahwa 3M dan 3T adalah dua hal yang terpisah, sedangkan kenyataannya kedua hal tersebut diakui merupakan satu paket dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

“Nah, yang menarik adalah  ketika berbicara mengenai 3T, masih ada sekitar 29 persen itu even aware. Mereka tidak mengerti apa sebenarnya 3T itu,” ucap Soeprapto sebagaimana dikutip dari laman RRI.

Dalam acara dialog KPCPEN yang diselenggarakan pada Kamis, 12 November 2020 tersebut,  Soeprapto juga mengatakan mengenai beberapa faktor yang menghambat kampanye 3T.

Baca Juga: Jembatan Gantung Situ Gunung, Wisata Uji Nyali yang Menyenangkan!

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x