Dituding Menjual Data Pengguna Ke Militer AS, Ini Bantahan Muslim Pro

- 19 November 2020, 12:07 WIB
Screenshot akun Twitter resmi Muslim Pro Indonesia
Screenshot akun Twitter resmi Muslim Pro Indonesia /@MuslimProID/

LINGKAR KEDIRI - Baru-baru ini aplikasi Muslim pro dituding telah menjual data mereka pada militer Amerika Serikat.

Namun, melalui media sosial akun resminya, Muslim pro telah membantah tudingan tersebut.

Bantahan ini dilakukan melalui twitter pada selasa 17 November 2020 sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Izin Gelar Hajatan Masa Pandemi di Tulungagung Meningkat, ini Penyebabnya

Melalui twitter resminya @Muslimpro, penasihat publiknya memberikan pernyataan perihal isu tudingan data ke Militer AS.

“Beredar pemberitaan media bahwa pihak Muslim Pro telah menjual data pribadi para penggunanya kepada Militer AS, ini TIDAK BENAR dan KELIRU,” kata pihak Muslim Pro, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun @MuslimPro.

Lebih lanjut, dirinya menambahkan akan melindungi setiap privasi para pengguna aplikasi ini.

“Muslim Pro berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi pengguna kami. Ini adalah masalah yang kami anggap sangat serius,” ungkapnya menambahkan.

Baca Juga: Untuk Melawan China, Indonesia Tawarkan Pangkalan di Kepulauan Natuna Kepada AS? Cek Faktanya

Tim Muslim Pro mengatakan pihaknya menerapkan pengaturan keamanan standar industri dan menerapkan langkah-langkah perlindungan.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah