Inggris Bantah Adanya Perlakuan Diskriminatif Atas Mundurnya Tim Bulu Tangkis Indonesia dari All England 2021

23 Maret 2021, 14:51 WIB
Atlet bulu tangkis Indonesia Greysia Polii mengaku sudah melupakan kejadian di turnamen All England Open 2021, kini lebih fokus ke Olimpiade Tokyo 2021. /Dok. kemenpora/ Putra

 

LINGKAR KEDIRI - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins membantah mengenai adanya perlakukan diskriminatif atas mundurnya tim bulu tangkis Indonesia dari ajang All England 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa tim Indonesia tak dapat berlaga lantaran terkendala protokol kesehatan. Mereka diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri selama 10 hari setelah diketahui berada dalam satu pesawat dengan salah satu penumpang yang dinyatakan positif COVID-19, dalam perjalanannya dari Istanbul Turki ke Birmingham.

Baca Juga: Penjelasan Hukum ‘Boleh’ Dalam Vaksin AstraZeneca, Cholil Nafis: Halal Pasti Boleh, Boleh Belum Tentu Halal

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 23 Maret 2021: Tak Ingin Mama Rosa Pergi, Al dan Andin Putuskan Untuk Tinggalkan Rumah? 

Menurut Jenkins, semua orang yang berkunjung ke Inggris diharuskan untuk mengikuti aturan yang telah diberlakukan, utamanya terkait protokol kesehatan.

"Saya berharap kita semua dapat memahami bahwa tidak ada tindakan ataupun perlakuan diskriminasi yang terjadi. Semua orang yang berkunjung ke Inggris harus mengikuti aturan yang berlaku untuk melindungi kesehatan sesama pengunjung, dan masyarakat yang lebih luas di Inggris," ungkap Jenkins dalam pernyataannya yang diunggah melalui akun Instagram Kedubes Inggris Jakarta pada Senin malam, 22 Maret 2021.

Baca Juga: Penjelasan Hukum ‘Boleh’ Dalam Vaksin AstraZeneca, Cholil Nafis: Halal Pasti Boleh, Boleh Belum Tentu Halal

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 23 Maret 2021: Tak Ingin Mama Rosa Pergi, Al dan Andin Putuskan Untuk Tinggalkan Rumah? 

Dikutip dari laman Antara, Jenkins melanjutkan bahwa insiden tersebut adalah murni kecelakaan dan bukan menjadi kesalahan pihak manapun.

Jenkins menjelaskan bahwa penerbangan Turkish Airline itu merupakan sebuah pesawat kecil dengan lorong tunggal. Dalam situasi tersebut, maka tindakan yang normal dilakukan adalah dengan menyatakan seluruh penumpang yang terdapat di dalam penerbangan itu telah terpapar Covid-19.

Baca Juga: Penjelasan Hukum ‘Boleh’ Dalam Vaksin AstraZeneca, Cholil Nafis: Halal Pasti Boleh, Boleh Belum Tentu Halal

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 23 Maret 2021: Tak Ingin Mama Rosa Pergi, Al dan Andin Putuskan Untuk Tinggalkan Rumah? 

Dengan demikian, semua orang di dalam pesawat tersebut diharuskan melakukan isolasi mandiri untuk melindungi kesehatan masyarakat.

"Peraturan pemerintah Inggris tidak mengizinkan pengecualian apapun terkait persyaratan isolasi mandiri ini," ungkapnya.

Baca Juga: Penjelasan Hukum ‘Boleh’ Dalam Vaksin AstraZeneca, Cholil Nafis: Halal Pasti Boleh, Boleh Belum Tentu Halal

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 23 Maret 2021: Tak Ingin Mama Rosa Pergi, Al dan Andin Putuskan Untuk Tinggalkan Rumah? 

Sebagai contoh bahwa negaranya tidak bertindak diskriminatif dalam penegakan aturan tentang Covid-19, Jenkins menyebutkan bagaimana Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang juga diminta untuk melakukan isolasi diri selama 10 hari pada November tahun lalu, setelah bertemu dengan seseorang yang dinyatakan positif Covid-19.

Lebih lanjut, Jenkins turut menyayangkan mundurnya tim Indonesia dari turnamen All England. Lebih lagi para pemain tentunya sudah berlatih dengan keras demi pertandingannya.

Baca Juga: Penjelasan Hukum ‘Boleh’ Dalam Vaksin AstraZeneca, Cholil Nafis: Halal Pasti Boleh, Boleh Belum Tentu Halal

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 23 Maret 2021: Tak Ingin Mama Rosa Pergi, Al dan Andin Putuskan Untuk Tinggalkan Rumah? 

Selain itu, banyak orang pula yang telah bekerja keras sehingga turnamen All England dapat berlangsung di lingkungan yang aman bagi semua atlet yang bertanding dan staf terkait lainnya.

"Saya bisa merasakan kekecewaan para penggemar bulu tangkis di Indonesia, namun terutama kekecewaan para atlet yang telah bekerja sangat keras untuk mencapai puncak pretasi mereka," katanya.***

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler