LINGKAR KEDIRI - Pep Guardiola pernah setuju dengan pernyataan bahwa dia beruntung memenangkan Liga Champions bersama Barca.
Saat ini, pelatih Catalonia belum bisa membantah hal tersebut.
"Di Barca, saya hanya seorang pria yang beruntung dan setuju dengan mereka (yang mengkritik Pep karena beruntung di Liga Champions - PV)," kata Pep pernah mengatakan dalam sebuah wawancara pada Februari 2019.
Pep juga mengatakan, bahwa saya bekerja di Bayern Munich dan Manchester, tetapi memang benar bahwa di Barca saya hanya beruntung. Saya selalu mengatakan saya menang berkat pemain hebat.
Pelatih berusia 51 tahun itu belakangan juga sesekali mengulangi poin di atas dengan tatapan tak nyaman.
Namun kenyataannya, hingga saat ini, setelah 2 gelar di tahun 2009 dan 2011 bersama Messi atau Xavi, Pep Guardiola belum mampu memenangkan Liga Champions lagi dalam karirnya.
Baca Juga: Pejabat NATO Peringatkan Perang Bisa Bertahun-Tahun, Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Gagal
Mempertimbangkan keseluruhan dua putaran semifinal Liga Champions, Man City bermain lebih baik dari Real Madrid.
Namun di saat-saat yang paling menentukan, Pep dan para pemain drop. Akankah ada juara Liga Champions yang membiarkan lawan mencetak 2 gol di 2 menit terakhir pertandingan seperti Man City?
Sebagai pelatih top dunia, Pep sepertinya tidak bisa membantu para pemain mendapatkan kembali semangat mereka.
Baca Juga: Jalan 9 Bulan Kasus Subang, Akhirnya Ditemukan Sesuatu di Sekitar TKP: Bau-bau Anyir, Bekas Darah
Man City bermain koheren dan tampak mendominasi Real Madrid, tetapi tim Inggris tidak memiliki keberanian pada saat-saat penting.
Tidak sulit untuk menyadari bahwa dari segi kualitas personel dan kelancaran permainan, Man City lebih baik dari Real Madrid.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***