LINGKAR KEDIRI - Sudah 6 musim sejak pertama kali Guardiola membawa Man City ke Liga Champions.
Semua musimnya bersama Man City di Eropa memiliki akhir yang menyakitkan.
Tahun lalu, Pep Guardiola tiba-tiba mengubah susunan pemain sebelum final melawan Chelsea, Man City kalah dari lawan yang menyakitkan.
Baca Juga: Miris! Akhirnya Pep Guardiola Akui Bersama Man City Harus Menelan Pil Pahit Ini
Banyak orang berpikir jika Pep Guardiola tidak terlalu memikirkannya, Man City bisa saja menjadi juara.
Man City dan Pep Guardiola mungkin terkadang kurang beruntung, tetapi melihat ke belakang melalui prosesnya, keberanian di Liga Champions adalah kekurangan mereka.
Dalam 3 musim memimpin Bayern Munich, Pep Guardiola juga memegang skuad terkuat di Eropa.
Baca Juga: Pernyataan Baru yang Mengejutkan dari Pep Guardiola Pelatih Man City, Ada Apa?
Setelah pemain Spanyol itu pergi, Bayern juga tahu bagaimana memenangkan Liga Champions sekali lagi.
"Kami melakukan apa yang kami bisa. Kami sangat dekat dengan tujuan kami," kata Guardiola setelah pertandingan.
Pep juga menyatakan, bahwa kami akan membutuhkan 1-2 hari untuk bangkit kembali. Kesedihan adalah sesuatu yang dapat dengan mudah dilihat di Man City saat ini.
Pelatih Man City menegaskan, bahwa kami dekat dengan final Liga Champions. Kami tidak bermain bagus di babak pertama, tetapi seluruh tim tampil lebih baik di babak kedua, kami mengendalikan permainan dan mendapatkan gol. Sayangnya kami tidak bisa dilanjutkan.
Sayangnya mungkin menjadi ungkapan yang tepat, ketika berbicara tentang kekalahan Man City melawan Real Madrid baru-baru ini.
Baca Juga: Pejabat NATO Peringatkan Perang Bisa Bertahun-Tahun, Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Gagal
Tetapi jika Anda melihat kembali ke 9 musim Pep memimpin Bayern dan Man City, orang berhak mengatakan bahwa pelatih mengambil tanggung jawab terbesar ketika timnya gagal di Liga Champions.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***