LINGKAR KEDIRI - Bisnis klub bola PSG yang tumbuh pesat setelah kedatangan Messi, salah satunya dalam penjualan kaus.
Dengan Neymar dan Kylian Mbappe, reputasi PSG tumbuh. Namun, Messi adalah nama yang membantu PSG mencapai level yang berbeda.
Menurut Marca, setelah hanya separuh musim 2021/22, PSG meraih pendapatan 41 juta euro dari penjualan kaus, sama dengan pendapatan tim untuk seluruh musim 2020/21.
Baca Juga: Sejarah Negara Ini Sempat Mempertahankan Netralitas di Tengah Konflik dan Peperangan
Untuk pertama kalinya, lebih dari 1 juta jersey PSG terjual. Perlu diketahui, 60% di antaranya termasuk ke dalam angka 30 El Pulga.
Hasilnya, PSG menyamai Manchester United untuk menjadi klub dengan penjualan kaos paling banyak terjual di seluruh dunia musim lalu, meski juga sebagian berkat kesepakatan dengan merek Jordan.
Dengan kedatangan Messi, PSG terpaksa merelokasi toko resmi mereka di Champs-Elysees untuk mendapatkan lebih banyak ruang.
Baca Juga: Hubungan Rusia dan Negara Ini Tetap dalam Arah yang Positif, Meski Adanya Invasi di Ukraina?
Mereka menggandakan luas lantai dan meningkatkan penjualan dari spin-off.
“Permintaan telah meningkat sebesar 30 hingga 40 persen dan yang benar-benar dapat menghentikan tren ini agar tidak melambat hanyalah pasokan. Ketika penandatanganan besar terjadi, seperti Cristiano Ronaldo ke Manchester United, Anda mungkin berpikir klub akan menghasilkan banyak uang dengan menjual kaus, tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya kami tidak bisa membuat kaos lagi," kata Armstrong.
"Kami tidak mampu memenuhi permintaan kaus Messi. Penjualan kaus sudah mencapai level tertinggi. Kami mengonsumsi banyak kaus, mungkin lebih banyak daripada tim lain di dunia untuk satu pertandingan," kata direktur PSG .
"Ini membawa kami ke level berikutnya. Permintaan meningkat ketika Anda merekrut pemain seperti Messi," katanya.***