Pelatih Ini Sempat Dipecat oleh MU hingga Diragukan Kemampuannya oleh Beberapa Tim

14 Agustus 2022, 18:40 WIB
Manajer AS Roma, Jose Mourinho. /Reuters/Clive Brunskill /

LINGKAR KEDIRI - Keberhasilan musim lalu dan rencana transfer yang masuk akal membantu pasukan pelatih Jose Mourinho dengan percaya diri menantang gelar Serie A 2022/23.

Pada 2018, setelah dipecat MU, pelatih Jose Mourinho disebut-sebut kehabisan waktu. Namun, "Special One" tetap menunjukkan sifat arogansinya. Dia menjawab media,  bahwa lihatlah seluruh karir saya.

Dari sudut pandang Mourinho, seharusnya ada gambaran yang lebih besar ketika menilai kariernya daripada hanya sekilas. Kegagalan di MU dan Spurs masing-masing tak bisa menghapus sosok pelatih asal Portugal itu.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 14 Agustus 2022, Bukan Andin, Sosok Ini Masih Menyimpan Dendam pada Elsa?

Sejak menjuarai Liga Europa 2016/17, Mourinho mengalami periode gelar terlama itu mengurangi nilainya.

Para ahli memiliki alasan untuk berpikir bahwa pemimpin militer Portugis sudah ketinggalan zaman.

Namun, setelah awal yang menjanjikan, dengan AS Roma finis di urutan keenam di Serie A dan memenangkan Liga Konferensi Eropa, Mourinho membangun kembali reputasinya.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 14 Agustus 2022, Kagum dengan Elsa, Sosok Ini Menangis Bahagia

Di depan mantan manajer Chelsea ini adalah musim keduanya di ibukota Italia.

Keberhasilan atau kegagalan di musim tahun ini mungkin menjadi ukuran paling akurat dari karir pemain berusia 59 tahun itu.

Mourinho sangat memesona dengan musim keduanya di klub yang dikelolanya. Statistik menunjukkan bahwa "Special One" memenangkan kejuaraan nasional 5 kali di musim ke-2 dengan sebuah tim.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 14 Agustus 2022, Ingin Hidup Tenang, Elsa Bersatu dengan Andin?

Prestasi tersebut antara lain, juara Portugal bersama Porto (musim 2003/04), juara Inggris bersama Chelsea (2005/06), juara Italia bersama Inter Milan (2009/10) dan juara Spanyol bersama Real Madrid (2011/12).

Selama masa jabatan keduanya di Stamford Bridge, ia terus memenangkan kejuaraan Inggris di musim 2014/15.

Tentu saja itu tidak berlaku untuk MU dan Tottenham. Ini adalah dua perhentian inheren yang menyeret karir Mourinho jauh ke dalam jurang maut. Di sana, keraguan tentang bakatnya semakin muncul.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler