LINGKAR KEDIRI - Bek tengah Inggris, Harry Maguire, menegaskan bahwa dirinya selalu bekerja keras meski tak bisa bermain untuk Manchester United (MU).
"Bahkan ketika saya di bangku cadangan (di Manchester United), saya masih bekerja keras untuk memastikan saya siap setiap pertandingan. Itulah yang bisa saya lakukan untuk mencoba membantu mendukung tim," kata Maguire.
Dalam kekalahan 0-1 dari Italia di Liga Bangsa-Bangsa UEFA pada pagi hari 24 September (waktu Hanoi), Maguire terus diejek karena memiliki situasi yang tidak masuk akal dalam memecahkan bola.
Baca Juga: Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dalam Setiap Pertandingan Kalah secara Berturut-turut
Dari serangan berbahaya dari Italia di babak pertama, bola memantul ke kaki Harry Maguire dalam posisi yang menguntungkan.
Bintang Manchester United memiliki banyak pilihan untuk menghadapi situasi ini.
Dia bisa mengopernya kembali ke kiper Nick Pope atau membersihkan bola lurus ke atas.
Namun, bek tengah berusia 29 tahun itu memilih opsi yang paling membingungkan, yakni mendobrak bola langsung ke garis gawang sehingga membuat tim tuan rumah mendapat tendangan sudut.
"Saya tidak peduli apa yang orang lain katakan tentang saya. Saya pikir jika mereka mengarang cerita tentang saya, itu pasti akan menjadi berita yang mengejutkan. Mereka melakukannya karena saya kapten MU, mereka menyukainya," katanya.
Menurut Maguire, tidak bisa menjadi starter di Old Trafford tidak mempengaruhi penampilannya di Piala Dunia 2022.
"Untuk saat ini, saya merasa semuanya baik-baik saja, saya dalam suasana hati yang baik dan saya siap untuk perjalanan bersaing di Piala Dunia," katanya.
Maguire melanjutkan rangkaian hasil mengecewakannya sejak awal musim. Pemain kelahiran 1993 itu kalah di semua 4 pertandingan sejak awal musim.
Baca Juga: Mbappe Bersinar dalam Kemenangan Prancis dengan Skor 2-0 Melawan Austria
Meski pelatih Southgate masih percaya pada Maguire, penanganan yang membingungkan pada pertandingan melawan Italia menunjukkan bahwa bintang "Setan Merah" itu jelas memiliki masalah psikologis.
Kekalahan 0-1 dari Italia membuat tim asuhan Gareth Southgate terdegradasi ke Nations League.
Runner-up Euro 2020 harus bermain di Liga B Nations League musim depan.
Inggris adalah salah satu dari dua tim yang belum mencetak gol (tidak termasuk penalti) di UEFA Nations League 2022/23.
Tim kedua dengan rekor skor buruk seperti "Tiga Singa" adalah San Marino, sepakbola saat ini berada di peringkat 211 di peringkat FIFA, lebih rendah dari Sri Lanka (207) atau Brunei (190).***