Miris! Kementerian Ungkap 33 Anak Tewas Terinjak-injak Pasca Pertandingan Sepak Bola Di Stadion Kanjuruhan

4 Oktober 2022, 10:24 WIB
Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Bentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). /Twitter @f12xos/

LINGKAR KEDIRI – Tragedi kerusuhan di Stadion Kunjuruhan telah membuat dunia sepak bola tercengang.

Seperti diketahui, tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022.

Di mana, pada saat itu tengah digelarnya pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Arti Kode 03031 yang Jorok dan Pantas Diucapkan, Harus Hati-hati Dalam Penggunaannya

Dalam kerusuhan tersebut, ratuan penonton dikabarkan tewas.

Bahkan, baru-baru ini Kementrian mengungkap adanya 33 anak yang dikonfirmasi meninggal dunia serelah terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Melansir dari ANTARA, 33 anak tewas terinjak-injak usai pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, ungkap Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diinformasikan pada hari Senin 3 Oktober 2022.

"Tiga puluh tiga anak meninggal: 8 perempuan dan 25 laki-laki, berusia antara 4 sampai 17 tahun," wakil untuk perlindungan anak khusus di kata kementerian Nahar.

Angka itu merupakan bagian dari total 125 korban tewas, yang datanya dirilis oleh Polri, katanya.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Suami Tuti Minta Danu Tanggung Jawab, Pria Ini: Seolah Yosef Namanya Harus Dibersihkan oleh Danu

Sementara itu, jumlah anak yang dirawat di rumah sakit setempat masih dikonfirmasi.

"Kami masih (menunggu) data lengkapnya," katanya.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Malang masih berkoordinasi untuk mengumpulkan data khusus tentang anak-anak yang menjadi korban penyerbuan dan kekacauan yang diakibatkannya.

Seperti yang sudah diinformasikan, kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor akhir 2-3.

Kecewa dengan hasil tersebut, sekitar tiga ribu suporter Arema FC dikabarkan berhamburan ke lapangan untuk melampiaskan kemarahan mereka pada pemain, ofisial, dan lainnya.

Melihat perbuatan dari para suporter tersebut, polisi berusaha menghalau massa dengan menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Menang Lawan Guam, Bima Sakti Sebut Kemenangan Indonesia Dipersembahkan untuk Para Korban Tragedi Kanjuruhan

Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut penyelidikan atas insiden tersebut.

Bahkan, tim khusus pencari fakta telah dibentuk oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk menyelidiki kejadian tersebut.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler