LINGKAR KEDIRI - Fabio Maciel da Silva mengatakan padatnya persaingan 2 hari pertandingan di SEA Games membuat Timor Leste U23 hampir tidak punya harapan untuk lolos.
“Sebelum menjadi pelatih, saya pernah menjadi pemain. Dalam konferensi pers sebelumnya, saya mengeluh tentang intensitas persaingan setiap 2 hari di SEA Games dan banyak rekan juga setuju. Saya yakin jadwalnya sama. Ini membuat U23 Timor Leste tidak ada peluang untuk mendapatkan poin," kata pelatih kepala Fabio Maciel da Silva usai pertandingan pada sore 8 Mei lalu.
Pada babak kedua Grup A sepak bola putra SEA Games 31, Timor Leste U23 kalah dari Myanmar U23 2-3, dengan gol suram di menit ke-6 injury time.
Baca Juga: Mengejutkan, Elon Musk Dikabarkan Akan Membuat Perusahaan Internet 'Starlink' untuk Membantu Ukraina
Fabio Maciel da Silva juga mengatakan bahwa lawan timnya lebih banyak istirahat. Sedangkan, pemain-pemainnya belum sempat memulihkan fisiknya saat melakoni laga pembuka melawan U-23 Filipina pada 6 Mei lalu.
“Kami hanya punya satu hari libur sebelum pertandingan melawan Myanmar U23, pertandingan berikutnya melawan Indonesia U23 juga. Tidak mungkin untuk tetap sehat dan bermain baik di SEA Games. Saya menyarankan dari babak final U23. Asia Tenggara awal tahun ini , bahwa Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) harus memikirkan kembali, lebih memperhatikan jadwal, "kata pelatih Fabio.
Berbicara soal pertandingan melawan Myanmar U23, ahli strategi asal Brasil itu mengungkapkan kekecewaannya saat para pemainnya tidak tampil sebaik di final Asia Tenggara U23 beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Tidak Disangka, Presiden Zelensky Terang-terangan Mengkonfirmasi Kehancuran 1.000 Tank Rusia
U23 Timor Leste sempat memimpin 0-2 di babak pertama, lebih bertekad dan memiliki 2 gol penyeimbang di babak kedua, namun di menit 90+6, tim tak mampu mengamankan hasil satu poin.