LINGKAR KEDIRI - Di final Asia U23 ini, seluruh tim Malaysia tidak bermain bagus. Hal itu sedikit banyak mempengaruhi kinerja Luqman Hakim.
Namun saat memasuki laga melawan Vietnam U-23 dengan mentalitas yang nyaman, Malaysia dan Luqman bisa membuat perbedaan.
"Kemampuan bermain dan pemikirannya sangat modern," kata pelatih kepala Malaysia U23 Brad Maloney tentang Luqman.
Baca Juga: Bursa Transfer, Setelah Pau Torres, MU Disebut Siap Serahkan Nomor Legendaris ke Pemain Hebat Ini...
"Semua orang bisa melihat bagaimana dia berkembang dengan bermain sepak bola di Belgia. Luqman sekarang lebih luas dan telah banyak berkembang," katanya.
Pada SEA Games ke-31, Vietnam U-23 berjuang untuk mengalahkan Malaysia berkat satu-satunya gol Nguyen Tien Linh di perpanjangan waktu.
Di sana, Luqman benar-benar sebagai penghantar dalam permainan dan sering menguasai bola untuk membuat pertahanan Vietnam U23 berada di posisi yang sulit.
Pasukan Pelatih Gong Oh-kyun berada di peringkat ke-3 di peringkat dengan 2 poin.
Misinya dan murid-muridnya adalah memenangkan U23 Malaysia untuk mengambil otonomi di tangan. Namun terlebih dahulu memikirkan soal skor, Vietnam U-23 harus mengunci detonator bernama Luqman.
Vietnam U-23 mengungguli Malaysia ketika memenangkan ketiga pertemuan terdekat.
Belum lagi Malaysia U23 juga mendapat 7 gol dalam 2 laga terakhir di final Asia U23.
Itu adalah keuntungan besar bagi Vietnam U-23. Namun, semuanya bisa terjadi saat bola tidak menggelinding. U-23 Malaysia sudah tersingkir, namun mereka bisa membuat Vietnam memeluk kebencian jika tidak hati-hati.
Luqman adalah salah satu dari sedikit permata sepakbola Malaysia saat ini. Di laga terakhir sebelum pamit ke final Asia U-23, Luqman tentu ingin meninggalkan jejaknya dengan mencetak gol ke gawang Vietnam U-23.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***