Begitu pula dengan Juventus yang menganggap Tuchel sebagai pelatih kawakan dan telah membuktikan kelasnya.
Dia memimpin PSG ke final Liga Champions pada 2020, dan kemudian memenangkan turnamen bersama Chelsea pada 2021.
Padahal, pemimpin militer Jerman itu meninggalkan Stamford Bridge bukan karena masalah profesional.
Perbedaan visi dengan tim menjadi alasan mengapa pelatih Thomas Tuchel tidak lagi berada di jalur yang sama, tegas Presiden Todd Boehly.
"Thomas Tuchel adalah pelatih yang sangat bertalenta. Dia telah mencapai kesuksesan besar," kata Presiden Todd Boehly.
"Namun, kami ingin menemukan pelatih yang benar-benar dapat berkoordinasi dengan tim dengan cara apa pun," katanya.
"Kami tidak yakin pelatih Tuchel melihat visi yang kami ciptakan di London Cowboys. Sayangnya, visi tim dan pelatih Tuchel memiliki perbedaan besar," pungkasnya.
Menurut The Times, Tuchel lebih suka bekerja dan menyelesaikan masalah sendirian, dengan tim pelatihnya yang dekat.