Hari Batik Nasional: Batik di Amerika Serikat dan Soft Power Diplomacy

- 2 Oktober 2020, 10:31 WIB
beberpa delegasi dari berbagai negara dalam rapat PBB menggunakan batik
beberpa delegasi dari berbagai negara dalam rapat PBB menggunakan batik /kemdikbud.go.id

Hal demikian sesuai dengan rancangan pembangunan jangka menengah nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2015.

Salah satu budaya yang menjadi media diplomasi adalah batik. Batik merupakan hasil cipta karsa dan karya asli masyarakat Indonesia.

Batik juga merupakan daftar representasi dalam warisan tak terbenda yang ditetapkan UNESCO pada 2 oktober 2009.

Baca Juga: Segera Dapatkan Token Listrik PLN Gratis Oktober 2020, Begini Caranya

Penyebaran batik Indonesia ke dunia internasional berawal dari pemberian batik kepada Sir Thomas Stamford Rafles.  Oleh saudagar belanda Van Rijekvorsel yang pernah berkunjung ke Indonesia pada abad ke 19.

Berangkat dari peristiwa tersebut dilakukan lah pameran batik yang diselenggarakan di Prancis pada tahun 1990. Dalam pameran inilah batik dapat memukau masyarakat eropa kala itu.

Sebelum dipatenkan oleh UNESCO batik hanya tumbuh dan berkembang di kawasan nusantara saja.

Titik tolak yang mengakibatkan batik merambah ke luar nusantara adalah peran Mandela yang pada waktu kunjungan ke Indonesia diberi kenangan oleh presiden Sukarno berupa batik.

Pasca itulah Nelson Mandela menggunakan batik ketika kunjungan keluar negaranya.

Selain itu upaya menduniakan batik dilakukan pada masa Suharto tatkala tahun 1994 melakukan pertemuan APEC.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah