Hari Batik Nasional: Batik di Amerika Serikat dan Soft Power Diplomacy

- 2 Oktober 2020, 10:31 WIB
beberpa delegasi dari berbagai negara dalam rapat PBB menggunakan batik
beberpa delegasi dari berbagai negara dalam rapat PBB menggunakan batik /kemdikbud.go.id

Baca Juga: Anies Baswedan Terancam Lengser, Akibat Melawan Aturan Jokowi

Selain itu masuknya batik dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah di Chicago pada tahun 2012 mengharuskan KJRI di Chicago bekerja sama dengan peace school dan dan Chicago publik school dalam menggelar acara batik Workshop For Art Educators”.

Fasilitator dalam acara ini adalah dyah kasir selaku KJRI di Chicago dan seniman asal Indonesia Avy loftus

Upaya lain yang dilakukan Indonesia dalam diplomasi batik di Indonesia juga dilkaukan dengan cara membuat komunitas batik.

Komunitas batik tersebut bernama Indonesia Trade Promote Center (ITPC). Dalam kegiatannya komunitas ini menggelar acara festival beberapa tempat diantaranya di Chicago, Toronto, Kansas City, Washington serta New York.

Batik  Indonesia Sebagai Potensi Diplomasi.

Interaksi serta diplomasi antar negara berdampak pada adanya pertautan dan pertemuan budaya yang membentuk sebuah pola hubungan intersubjektif dan intermanipulatuf.

Oleh karena itu pertemuan demikian harus dipandang sebagai peristiwa yang bebas nilai, karena semua pihak yang terlibat terkait erat dengan satu sistem nilai-nilai kemasyarakatan, kepercayaan, politik serta kenegaraan.

Diplomasi yang demikian mengandung ciri-ciri serta kekhasan dari manifestasi budaya. Hal demikian pun juga berlaku bagi Indonesia.

Upaya Indonesia dalam melakukan praktik diplomasi kebudayaan menjadi ujung tombak yang sangat penting, mengingat kita sebagai bangsa yang memiliki ragam budaya terbanyak di dunia. Banyak media yang digunakan dalam hal ini diantaranya batik.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah