Salah Satu Parameter Kemajuan Negara adalah Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak? Begini Penjelasan POGI

- 20 Mei 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi ibu dan anak.
Ilustrasi ibu dan anak. /Pexels/Gabby K

Sementara untuk indikasi ibu terbanyak pada seksio sesarea adalah riwayat operasi seksio sesarea sebelumnya dan pre eklampsia berat (hipertensi dalam kehamilan).

Untuk luaran ibu dan bayi pasca seksio sesarea, hasil audit menunjukkan luaran ibu, 96% ibu dirawat biasa, 2% masuk ICU, 2% mengalami penyulit, dan tidak ada yang meninggal. Rata-rata ibu dirawat selama dua hingga 4 hari.

Baca Juga: Amanda Manopo Membongkar Alasan Putus dengan Billy Syahputra: Sudah Tidak Cocok, Kecewa Banget!

Mutu luaran bayi juga menunjukkan hasil yang baik yaitu; 94% bayi dirawat biasa atau rawat gabung, 6% masuk NICU, 4% mengalami komplikasi, 1% meninggal.

Rata-rata lama rawat bayi selama dua hingga 3 hari. Hal ini menekankan bahwa luaran seksio sesarea pada uji petik ini selaras dengan luaran ibu dan bayi yang baik.

Baca Juga: Israel Membom 120 Target Dalam 24 Jam di Gaza, Korban Terus Berjatuhan

Prof. Budi Wiweko kembali menjelaskan bahwa menurut data riset dasar kesehatan Indonesia tahun 2018 terdapat kurang lebih 4.8 juta persalinan yang 19% di antaranya ditolong melalui seksio sesarea (kurang lebih 1 juta persalinan).

Dari kelompok yang menjalani seksio sesarea ini, kurang lebih 58% pembiayaannya dilakukan melalui program jaminan kesehatan nasional (JKN), dan 42% sisanya dibiayai melalui skema pembiayaan yang lain.

Baca Juga: Korupsi Dana Bansos Covid-19 Tembus Hingga 100 Triliun, Orang Miskin Dapat Apa?

Data ini menjelaskan bahwa proporsi persalinan seksio sesarea di populasi Indonesia masih tergolong rasional dan pemerintah (JKN) membiayai sekitar 58% dari seluruh persalinan seksio sesarea (kurang lebih 600 ribu dari 1 juta seksio sesarea) yang ada di Indonesia.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x