Darurat PMK, BPBD Jatim Dirikan Pos Pengamanan Hewan untuk Perketat Mobilitas Ternak Keluar Masuk Provinsi

8 Juli 2022, 19:45 WIB
Pengamanan lalu lintas hewan pada 10 titik jalur di Jawa Timur /Dok. BPBD Jatim/

LINGKAR KEDIRI - Dalam upaya mencegah tersebarnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) secara luas, BPBD Jatim melakukan pengetatan mobilitas ternak yang keluar masuk wilayah provinsi.

Pengetatan lalu lintas ternak ini sebagai tindaklanjut status darurat wabah PMK yang telah ditetapkan pemerintah.

Pembatasan lalu lintas hewan ternak rentan PMK ini dilakukan dengan mendirikan Pos Pengamanan Terpadu Pengendalian Penanganan PMK (PTP2 PMK) di sepuluh titik pintu masuk Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 8 Juli 2022, Tanpa Diketahui Andin, Nino Diam-diam Menemui Reyna, Sal Katakan Ini

Dalam proses pengetatan ini akan melibatkan BPBD Kabupaten/Kota, TNI-Polri, Dinas Peternakan Kabupaten/Kota, Dishub Kabupaten/Kota dan Satgas PMK Kecamatan.

Hewan ternak dan produk hewan yang termasuk dalam pengendalian posko adalah hewan ternak ruminansia dan babi, serta produk hewan rentan PMK, seperti, daging segar dan kulit.

Kalaksa BPBD Jatim Drs Budi Santosa juga telah meminta BPBD di 8 Kab/kota yang membawahi 10 titik lokasi posko untuk mendukung kegiatan keposkoan.

Dimana, sepuluh titik tersebut adalah Penyebrangan ASDP Banyuwangi, Exit tol Ngawi, Kecamatan Mantingan Ngawi, Kecamatan Jenu Tuban, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kecamatan Plaosan Magetan, Kecamatan Punung Pacitan, Kecamatan Donorojo Pacitan, Kecamatan Badegan Ponorogo dan Kecamatan Padangan Bojonegoro.

Baca Juga: Barat Ingin Menggunakan Nuklir untuk Menghukum Moskow, Rusia: Keberadaan Umat Manusia Dalam Bahya

Rencananya, kegiatan Posko terpadu pengendalian PMK ini akan berlangsung selama 10 hari.

"Jadi, mulai tanggal 5 hingga tanggal 15 Juli mendatang," ujar Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa pada Jumat, 8 Juli 2022.

Guna memperkuat fungsi keposkoan, BPBD Jatim, menurutnya, juga akan menurunkan tim monitoring di sepuluh titik tersebut.

Tim monitoring tersebut akan bertugas melihat progres dan capaian kerja posko dalam melakukan pengendalian lalu lintas hewan ternak rentan PMK.

Sebelum pendirian posko, Tim BPBD Jatim juga telah melakukan upaya pencegahan penyebaran virus PMK dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke pasar hewan, rumah potong hewan dan kandang ternak.***

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler