Bu Risma Ikut Membantu Pungut Batu dan Sampah Pasca Aksi Demo Tolak Omnibus Law di Surabaya

9 Oktober 2020, 06:00 WIB
Demo di depan Grahadi Surabaya /Novandrio/Jurnal Presisi

LINGKAR KEDIRI – Aksi demo menolak Omnibus Law di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, telah berakhir, pada Kamis 8 Oktober 2020 pukul 18.00 WIB.

Wali Kota Surabaya Tris Rismaharini didampingi oleh jajaran Pemkot Surabaya meninjau langsung serta membersihkan jalan yang menjadi lokasi aksi demo.

Baca Juga: UPDATE 8 Oktober, Demo Tolak Omibus Law Berujung Ricuh: Jakarta, Malang, dan Jogja

Wali Kota Surabya tersebut datang menggunakan helm dan masker, beliau memungut batu dan sampah yang berserakan di sekitar jalan Gubernur Suryo.

Risma dibantu dengan anggota Satuan Linmas dan Satpol PP Kota Surabaya membersihkan batu dan sampah yang berserakan di jalan hingga ke pertigaan Tunjungan.

Baca Juga: Website DPR Diretas! Hacker Mengganti Dengan: Dewan Penghianat Rakyat, Aksi Tolak Omnibus Law?

Hingga pukul 19.30 WIB, Jalan Tunjungan dan Jalan Gubernur Suryo masih ditutup karena masih dalam proses pembersihan.

"Di depan situ, tolong ambilin batu-batunya dan ambilkan karung," kata Risma.

Dalam aksi bersih-bersih ini, Pemkot Surabaya mengerahkan 6 alat berat yang tersebar di beberapa ruas jalan. Kemudian ada dua mobil damkar dan lebih dari 10 dump truk.

Baca Juga: Verifikasi Akun ShopeePay, Ada Fitur Tambahan dan Promo Lainnya, Begini Caranya

“Ibu Wali Kota minta mala mini dibersihkan biar bisa langsung dibuka,” ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Surabaya, Muhammad Fikser.

Demo pada hari Kamis tersebut berakhir dengan kericuhan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Massa demo menjebol pagar sisi selatan dan merusak fasilitas umum, Polisi pun terpaksa membubarkan aksi massa yang semakin tidak terkendali.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kabur Saat Puluhan Ribu Rakyatnya Demo Tolak Omnibus Law, Menghilang Kemana?

Pada pukul 15.30 WIB, massa aksi mulai bertindak anarkis dengan merusak lampu penerangan jalan dan menjebol pagar Gedung Negara Grahadi.

Mobil water canon mulai bergerak, ratusan polisi yang berada di dalam halaman Gedung Grahadi pun kembali membubarkaan massa.

Suasana sempat mencekan saat polisi berulang kali menembak gas air mata kea rah demonstran.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Berujung 6 Mahasiswa UPB Kritis!

Sementara itu massa aksi demo membalas dengan melemparkan berbagai benda kea rah Gedung Negara Grahadi, seperti batum botol air mineral, hingga bahan-bahan dari besi.

Massa aksi demo akhirnya bubar dan berlarian kea rah Jalan Tunjungan, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Yos Sudarso, hingga ke belakang Taman Apsari.

Baca Juga: Omnibus Law Disahkan, Media Luar Negeri ‘Prihatin’, Susi Pudjiastuti: Investor Mana Yang Datang?

Polisi juga mengamankan puluhan pendemo dalam insiden tersebut, dan dibawa ke dalam area Gedung Grahadi Surabaya.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler