Network
LINGKAR KEDIRI - Usai viral di media sosial terkait wafatnya salah satu santri Pondok Pesantren Modern Darrusalam Gontor berinisial AM, kini berita tersebut menjadi sorotan.
Hal tersebut dikarenakan ada dugaan penganiayaan yang dialami oleh santri AM.
Insiden tewasnya AM ini sebelumnya viral di media sosial usai sang ibunda, Soimah mengadukan hal tersebut kepada Hotman Paris di Palembang, Minggu, 4 September.
Baca Juga: Cek Bansos Anda Disini, Ini Metode dan Kategori Penyaluran Bansos
Hotman Paris menyayangkan pihak pesantren yang baru membuat pernyataan resmi usai viral di linimasa.
"Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan?" ujar Hotman Paris sebagaimana dikutip LINGKAR KEDIRI di Instagram pribadinya, Senin, 5 September 2022.
Dia juga mempertanyakan sikap Ponpes Gontor yang tidak melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwajib, dan hanya mengembalikan santri yang terlibat kepada orang tuanya.
Pada awalnya, soimah mendapat laporan anaknya meninggal karena kelelahan usai mengikuti kegiatan perkemahan.
Baca Juga: Ada Beberapa Hal Ganjil Dalam Pengusutan Kasus Brigadir J? Adegan Putri Candrawathi Ada yang di Skip
Namun, berdasarkan pengakuan wali santri lain dan dibuktikan dengan membuka peti jenazah, anaknya bukan meninggal karena kelelahan, tetapi akibat kekerasan.
Kesedihan yang sangat mendalam setelah ditinggal oleh sang putra untuk selama-lamanya dicurahkan melalui instagram pribadinya.
"Umi tiba2 kangen sekali dengan dirimu dan ingin posting foto saat kupeluk dirimu ketika mengantarmu balik ke kampus baru di G1, sebelumnya di G4. Namun, belum sempat umi posting foto kita, kabar duka itu meluluh lantakkan jiwa dan raga ini," tulis Soimah sebagaimana dikutip LINGKAR KEDIRI dari akun instagram @soimah_didi pada 6 September 2022.
"Ak... hari itu Senin, 22 Agustus 2022 paket yg Aak minta hendak ke umi kirim, namun bukan paket umi yang sampai dirimu, justru paket Aak yang sampai ke umi. Ak, maafin umi ya!," tulisnya.***
