Pengakuan Mengharukan Guru yang Lindungi Al Aqsa dari Israel, Dapat Penyiksaan Hingga Pelecehan Seksual

- 25 Mei 2021, 14:26 WIB
Sebuah kawah penuh air dan sisa-sisa limbah di mana rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Ahad, 23 Mei 2021.
Sebuah kawah penuh air dan sisa-sisa limbah di mana rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Ahad, 23 Mei 2021. /AP Photo/John Minchillo

LINGKAR KEDIRI – Tak sedikit warga negera di belahan dunia menyuarakan suara mereka terhadap adanya konflik Palestina-Israel.

Konflik ini membuat Israel menerima banyak kecaman dari berbagai pihak. 

Diceritakan seorang guru bernama Hatice Huveys menyampaikan kesungguhannya untuk membela Palestina.

Baca Juga: Ramalan Presiden Soeharto Terjadi di Tahun 2020? Ia Sebut Investor Asing, Pasar Bebas Hingga Pengangguran

Ia berjanji untuk tetap menajaga Masjid Al-Aqsa meski harus mempertaruhkan nyawanya.

Hatice Huveys mengaku sudah pernah mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan dengan pemerintah Israel.

Hatice Huveys sudah 28 kali diamankan oleh Israel lantara dianggap menganggu kegiatan mereka.

Hal tersebut terjadi padanya sejak tahun 2014 lalu.

Namun ia tak getar dan tetap memegang teguh pendiriannya untuk melindungi masjid Al-Aqsa meski usianya telah menginjak 44 tahun.

Tak hanya ditahan, Hatice Huveys mengaku bahwa para tentara Israel juga pernah melakukan pelecehan seksual kepadanya.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x