Matanya tak kuasa menahan tangis lantara dipaksa untuk membuka jilnan dan mantelnya saat ia berada di penjara sekitar empat tahun lalu.
Tak hanya itu, ia dihukum selama 23 hari pada 2017 lalu lantara tuduhan mengenai Masjid Al-Aqsa dan melakukan protes masuknya pemukiman Yahudi ke situs tersebut.
Sementara itu, ketegangan yang baru saja terjadi di penghujung bulan ramadhan lalu mennyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan besar-besaran.
Dikabarkan setidaknya sebanyak 279 warga Palestina tewas hingga hari sabtu, termasuk 69 anak-anak dan 40 wanita serta 1.910 lainnya luka-luka.
Sebelunya artikel ini pernah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul “28 Kali Ditangkap Tentara Israel, Seorang Guru di Palestina Tak Menyerah Lindungi Masjid Al-Aqsa Sampai Mati.”***