Pengakuan Mengharukan Guru yang Lindungi Al Aqsa dari Israel, Dapat Penyiksaan Hingga Pelecehan Seksual

- 25 Mei 2021, 14:26 WIB
Sebuah kawah penuh air dan sisa-sisa limbah di mana rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Ahad, 23 Mei 2021.
Sebuah kawah penuh air dan sisa-sisa limbah di mana rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Ahad, 23 Mei 2021. /AP Photo/John Minchillo

Baca Juga: Ternyata Tidur Tak Tepat Malah Picu Penyakit Serius, Begini Anjuran Rasulullah Agar Tubuh Bugar dan Sehat

Matanya tak kuasa menahan tangis lantara dipaksa untuk membuka jilnan dan mantelnya saat ia berada di penjara sekitar empat tahun lalu.

Tak hanya itu, ia dihukum selama 23 hari pada 2017 lalu lantara tuduhan mengenai Masjid Al-Aqsa dan melakukan protes masuknya pemukiman Yahudi ke situs tersebut.

Sementara itu, ketegangan yang baru saja terjadi di penghujung bulan ramadhan lalu mennyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan besar-besaran.

Baca Juga: Tahun Depan Muncul Sosok Pemimpin dan Agama Baru yang Merubah dunia, Peramal Dunia Sebut dari Indonesia

Dikabarkan setidaknya sebanyak 279 warga Palestina tewas hingga hari sabtu, termasuk 69 anak-anak dan 40 wanita serta 1.910 lainnya luka-luka.

Sebelunya artikel ini pernah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul “28 Kali Ditangkap Tentara Israel, Seorang Guru di Palestina Tak Menyerah Lindungi Masjid Al-Aqsa Sampai Mati.”***

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah