LINGKAR KEDIRI - Upaya meredakan hubungan antara Israel dan Palestina dimulai sejak 21 Mei 2021 lalu.
Hubungan yang sempat memanas yang melibatkan saling serang antara Israel dengan Hamas Palestina mengakibatakan banyak bangunan rusak hingga menewaskan ratusan warga sipil.
Sebagaimana diketahui tensi yang meningkat dan memanas hubungan keduanya lantaran aksi pengusiran dan penyerangan Israel ke Palestina menjelang akhir bulan Ramadhan.
Upaya untuk menghentikan serangan tersebut adalah dengan melakukan gencatan senjata yang telah disepakati.
Namun, usai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Palestina masih terjadi beberpa upaya pengusiran dan penyerangan oleh sebagain masyarakat dan polisi Israel di Masjidil Al Aqsa.
Berkaiat dengan hal tersebut, juru bicara (jubir) Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Jonathan Conricus mengklaim Iran memainkan peran penting dalam permusuhan baru-baru ini antara Israel dan Hamas.
Jonathan Conricus juga mengakui konflik Hamas-Israel tidak mungkin terjadi tanpa adanya 'pengetahuan, pendanaan, keahlian dan keterlibatan langsung dari Iran'.
"Sangat jelas, sidik jari Iran ada di mana-mana dalam hal uang, pengetahuan, personel dan energi yang dikeluarkan," katanya pada Senin, 24 Mei 2021.
Dilansir dari artikel yang sebelumnya tayang di pikiran rakyat dengan judul "Pengakuan Jubir IDF: Iran Memainkan Peran Penting di Semua Konflik Israel-Hamas", Jubir IDF itu juga menuduh bahwa Iran sebagai pengekspor nomor satu dari ketidakstabilan dan teror serta kematian dan kehancuran' di wilayah Jalur Gaza.