La Nina dan MJO Terjang Wilayah Jatim, BMKG Juanda I: Masyarakat Harap Tetap Tenang dan Waspada

- 21 Oktober 2020, 10:47 WIB
Ilustrasi Curah Hujan Tinggi di Jatim.
Ilustrasi Curah Hujan Tinggi di Jatim. /diego_torres/Pixabay/diego_torres

LINGKAR KEDIRI – Sejumlah wilayah di kota ataupun kabupaten di Jawa timur berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang dalam beberapa pekan ke depan.

Hal tersebut merupakan akibat anomali iklim dari fenomena La Nina dan Madden Julian Oscillation (MJO).

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda I, Wayan Mustika mengatakan bahwa anomali iklim La Nina menyebabkan musim hujan berlangsung lebih awal.

Baca Juga: Gagal Login Depkop.go.id? Simak Solusinya Agar Dapat Daftar Banpres UMKM atau BUPM Rp2,4 Juta

Baca Juga: Gelar Resepsi di Masa Pandemi, Simak Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Selain itu, menurut Wayan curah hujan juga akan mengalami peningkatan hingga lebih dari 25 persen.

Adapun beberapa wilayah di Jawa Timur yang akan terdampak oleh anomali iklim La Nina diantaranya, Kabupaten/Kota Malang, Kabupaten Probolonggo, Lumajang, Banyuwangi dan Trenggalek.

Selain itu, juga terdapat kota-kota lain yang terdampak, yaitu Kota batu, Kabupaten Jember, Kabupaten/Kota Madiun, Magetan, Jombang, Nganjuk, Kabupaten/Kota Blitar,  Kabupaten/Kota Pasuruan.

Baca Juga: Tips Cair 2,4 Juta dari Bantuan BPUM, Segera Login www.depkop.go.id Untuk Daftar Online Gelombang 2

Dampak anomali iklim La Nina juga akan dirasakan di daerah Bondowoso, Situbondo, Kabupaten/Kota Mojokerto, Kabupaten Pacitan, dan Ngawi.

Sementara itu, Wayan juga mengungkapkan bahwa selain anomali iklim La Nina, peningkatan curah hujan juga dipengaruhi oleh gangguan atmosfer lain, seperti MJO.

“MJO ini akan meningkatkan intensitas hujan yang lebat dengan disertai kilat atau petir dan angin kencang,” tutur Wayan dalam temu media di kantor BMKG Juanda I, dikutip dari laman Antara Jatim, Selasa 20 Oktober 2020 kemarin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Lengkap Hari Ini, Rabu 21 Oktober 2020: Pisces Optimis, Sagitarius Harus Berhati-hati

Kepala BMKG Juanda I juga menjelaskan bahwa, akan ada gelombang tinggi untuk beberapa  hari ke depan sehingga perlu diwaspadai.

Gelombang tinggi tersebut akan terjadi di perairan selatan Jawa Timur dengan ketinggian gelombang mencapai 3,5 meter.

Sementara itu, untuk wilayah laut jawa bagian utara juga diperkirakan akan mengalami cuaca buruk.

Baca Juga: Saatnya Menjadi Remaja Unggul! Apa Harus? Simak Alasan dan Penjelasannya

Adapun wilayah-wilayah tersebut diantaranya adalah Bawean, perairan Tuban-lamongan, perairan Gresik-Surabaya, perairan kepulauan Sapudi dan perairan Kepulauan Kangean.

Wayan juga megimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-berharti terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan.

Dampak tersebut dapat berupa banjir, tanah longsor, banjir bandang, sambaran petir, angin kencang, hingga pohon tumbang.

Baca Juga: Sambut Hari Disabilitas Internasional, Kemensos: Harapannya Difabel Punya Kesempatan Lebih Besar

Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan dampak yang ada tersebut, menurut Wayan adalah dengan melakukan tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Bukan hanya itu, gerakan panen air hujan dan penyesuaian tata kelola tatanan global juga harus menjadi perhatian.

“Masyarakat juga perlu menambah pemahaman tentang mitigasi kebencanaan dan tetap tenang serta waspada dalam menyikapi informasi yang ada,” tuturnya.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x