Pelaku Industri Optimis Perdagangan Berjangka Komoditi Lebih Diminati Pada Tahun 2021

- 24 Desember 2020, 20:29 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. /Pixabay/ Gerd Altmann

LINGKAR KEDIRI – Perdagangan berjangka komoditi kini telah banyak diminati, mengingat telah meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap investasi.

Tahun 2021 disambut dengan optimis oleh para pelaku industri di bidang ini, dimana berbagai kejadian telah banyak terjadi di tahun 2020, yaitu pecahnya rekor transaksi sepanjang sejarah dan didorong oleh sejumlah faktor internal dan faktor eksternal.

Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi dan Direktur Utama Bursa Bejangka Jakarta (JFX) Paulus Lumintang dalam keterangan tertulis yang telah di terima di Jakarta, pada hari Rabu, 23 Desember 2020.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Natal, 11.669 Narapidana dapat Remisi Khusus, 195 Diantaranya Dibebaskan

Seperti yang dikatakan Fajar bahwa pada tahun 2020 telah terjadi peningkatan transaksi di perdagangan berjangka komoditi, hal ini menunjukan bahwa industri ini tahan terhadap guncangan.

“Kita lihat pertumbuhan ekonomi nasional maupun global di tahun 2020 ini telah mengalami kontraksi yang cukup tajam. Pencapaian ini tentunya juga membuktikan bahwa investasi di perdagangan berjangka komoditi telah menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat dalam menentukan alternatif dalam berinvestasi," ujarnya, dilansir Lingkar Kediri dari Antara.

Bahwa data yang dirilis dari JFX di tengah pandemic COVID-19 sampai dengan di pertengahan Desember 2020 ini tercatat dengan total transaksi sebesar 9.023.951,21 Lot. 

Baca Juga: Kemenag Minta Jatah Kuota Seleksi PPPK untuk Guru Madrasah dan PAI non PNS

Angka tersebut dapat dikatakan menjadi jumlah volume yang cukup tinggi di Indonesia.

Pasalnya, dengan pencapaian jumlah volume transaksi ini, berhasil memecahkan rekor transaksi tertinggi dalam sejarah operasi dalam 20 tahun terakhir.

Total volume transaksi tersebut terdiri dari transaksi Multilateral adalah sebanyak 1.617.55 lot dan Bilateral sebesar 7.406.396,21 Lot.

Baca Juga: Terpilih Menjadi Menteri Kemenparekraf, Sandiaga Uno Ungkap 3 Gagasan Utama Pariwisata Indonesia

Perlu diketahui sebelumnya, rekor transaksi tertinggi di Bursa Berjangka Jakarta terjadi di tahun 2019 dengan volume transaksi sebesar 7,94 juta Lot.

Dengan pencapaian volume transaksi yang terjadi pada tahun 2020 ini, merupakan angin segar bagi Industri Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) untuk memperoleh kinerja yang akan lebih baik lagi di tahu depan.

Tidak hanya pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah mulai menunjukkan angka yang positif, melainkan juga ekonomi secara global mulai bergerak setelah meluasnya pandemi COVID-19 di hampir seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Terbitkan Maklumat, Langkah Jitu Kapolri Cegah Penyebaran COVID 19 Secara Menyeluruh

IMF telah memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia berada di 6,1 persen pada tahun 2021.

Disisi lain, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun depan berada pada angka 5 persen.

Stephanus Paulus Lumintang juga menambahkan, untuk tahun 2021, perusahaan sangat optimistis industri perdagangan berjangka komoditi akan tumbuh lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2020.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING RCTI Ikatan Cinta Malam Ini, Kamis 24 Desember 2020

“Selain mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang ada Bursa Berjangka Jakarta senantiasa menyiapkan inovasi-inovasi produk berupa kontrak-kontrak baru yang akan memenuhi kebutuhan dan diminati pasar.

Untuk tahun 2021, kami mentargetkan volume transaksi bisa mencapai 10 juta lot," ujar Stephanus Paulus Lumintang.

Stephanus juga menambahkan, bahwa dengan adanya pandemi ini mengharuskan masyarakan untuk melakukan berbagai kegiatan dari rumah, hal tersebut turut mendorong naiknya transaksi di indutstri ini.

Baca Juga: Klaim Token Listrik Gratis PLN Desember 2020: Login www.pln.co.id atau Chat WA 08122123123

Karena Bursa Berjangka Jakarta telah menyiapkan berbagai perangkat serta sistem teknologi yang berperan dalam penggunaan transaksi online.

Adapun faktor global seperti pemilu di AS, harga minyak yang pernah menyentuh minus, harga emas yang bergerak naik dan turun cukup drastis.

Selain itu, juga semakin meningkatnya pemahaman dan kepercayaan investor dalam negeri untuk berinvestasi di perdagangan berjangka turut menjadi pendukung atas naiknya transaksi di Bursa Berjangka Jakarta.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah